Jelang Pengumuman Inflasi AS, Harga Minyak Mentah Terkoreksi

Selasa, 13 September 2022 - 10:00 WIB
Harga minyak dunia terkoreksi jelang pengumuman inflasi AS. Foto/Reuters
JAKARTA - Harga minyak mentah mengalami koreksi tipis pada Selasa (13/9/2022), setelah sempat menguat pada sesi sebelumnya di tengah ekspektasi pasokan yang ketat menjelang musim dingin di belahan bumi utara. Pasar minyak juga tengah menantikan data inflasi di Amerika Serikat.



Data perdagangan hingga pukul 09:32 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak November terkoreksi 0,74% menjadi USD93,30 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Oktober merosot 0,68% sebesar USD87,18 per barel.

Inflasi masih menjadi momok bagi pergerakan harga minyak. Diketahui, ketidakpastian global yang berasal dari konflik Rusia-Ukraina menjadi dasar kenaikan biaya energi ditambah sanksi barat dan pemangkasan pasokan gas Rusia ke Eropa.

Di Amerika Serikat, cadangan minyak darurat turun 8,4 juta barel menjadi 434,1 juta barel per 9 September, yang notabene level terendah sejak Oktober 1984, demikian menurut data yang dirilis Departemen Energi AS (DOE), dilansir Reuters, Selasa (13/9/2022).



Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden pada bulan Maret lalu telah menetapkan rencana untuk melepaskan 1 juta barel minyak per hari selama enam bulan dari cadangan minyak strategis (SPR) untuk mengurangi lonjakan harga bahan bakar AS yang tinggi, yang telah berkontribusi pada inflasi.

Sekretaris Departemen Energi AS, Jennifer Granholm, mengatakan bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk merilis SPR lebih lanjut mengingat program ini akan berakhir pada Oktober mendatang. Namun, hal itu mendapat peringatan dari Departemen Keuangan AS, yang menyatakan bahwa pembatasan itu dapat membuat harga minyak mentah dan bahan bakar AS lebih tinggi lagi musim dingin ini.



Sejalan dengan hal itu, negara-negara G7 akan menerapkan batas harga minyak Rusia demi membatasi pendapatan ekspor minyak Kremlin. Ini merupakan bagian dari sanksi barat untuk menghukum Rusia atas agresi militernya di Ukraina.
(uka)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More