Kolaborasi Apik Menekan Polusi Plastik Sekali Pakai di Industri Mamin
Sabtu, 17 September 2022 - 22:17 WIB
"Semoga forum ini dapat menangkap minat para investor yang hadir, sehingga mereka semakin tertarik untuk menanamkan modalnya. Kami dari pemerintah siap untuk berkolaborasi, siap untuk mempromosikan dan bekerja sama untuk meningkatkan bisnis ini. Ini adalah langkah konkrit, bisnis berkelanjutan untuk masa depan demi mengatasi polusi plastik," ujar Kasubdit Tata Laksana Produsen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik.
Sementara itu, Sing Suen Soon, Program Manager The Incubation Network, menambahkan pihaknya mendukung dan senang dapat ambil bagian dalam kegiatan ini. Melalui pengalaman ini, instusinya dapat melihat solusi alternatif SUP diadopsi oleh penjual makanan dan minuman.
"Kami berharap kemitraan ini akan berlanjut dan memainkan peran kunci dalam memecahkan masalah plastik,” kata Sing Suen Soon.
CEO & Co-Founder Plépah Rengkuh Banyu Mahandaru mengatakan fostering futures diadakan untuk menandai dimulainya kampanye Plépah “Starting the Possibilities”. Kampanye ini menyoroti konsumsi yang bertanggung jawab dengan menggunakan produk dan layanan alternatif yang lebih berkelanjutan. Fostering futures juga merupakan gerakan yang didorong oleh dampak dan inklusif yang melibatkan setiap generasi, komunitas, dan kelompok untuk aktivasi komunal di ruang publik.
"Tujuan utamanya adalah untuk menyatukan semua kemungkinan positif dan kolaborasi yang menarik, sehingga secara kolektif kita dapat bergerak menuju gaya hidup sehari-hari yang berkelanjutan,” kata Rengkuh.
Head of Program Intellar Ivy Londa melengkapi hal lain yang tak kalah menarik dari acara ini adalah semangat kolaborasi kolektif yang muncul dari berbagai pemangku kepentingan yang terlibat. Pop Up Food & Bar diisi oleh F&B Partners dari Hack-SUP Innovation Lab. Tidak hanya itu, acara ini juga menonjolkan aspek tanggung jawab dengan menggandeng beberapa mitra.
Selain Plépah yang menyediakan kemasan makanan berkelanjutan, ada Allas yang menyediakan cangkir ramah lingkungan, Econesia yang menyediakan botol kaca isi ulang, Izifill yang menyediakan dispenser filter air, dan Duitin yang mengelola pengelolaan sampah secara komprehensif selama acara berlangsung.
“Kami ini fostering future dari hari dan pikiran dengan membawa aktivasi kolektif dari pemangku kepentingan utama seperti para eco-innovators, mitra F&B, pembuat kebijakan, dan platform. Kolaborasi diperlukan untuk memastikan transisi dari SUP (single-use plastic). Seperti yang kita ketahui, masalah plastik ini adalah salah satu masalah paling mendesak abad ini. Solusi berorientasi aksi diperlukan untuk mewujudkan perubahan,” pungkas Ivy Londa.
Sementara itu, Sing Suen Soon, Program Manager The Incubation Network, menambahkan pihaknya mendukung dan senang dapat ambil bagian dalam kegiatan ini. Melalui pengalaman ini, instusinya dapat melihat solusi alternatif SUP diadopsi oleh penjual makanan dan minuman.
"Kami berharap kemitraan ini akan berlanjut dan memainkan peran kunci dalam memecahkan masalah plastik,” kata Sing Suen Soon.
CEO & Co-Founder Plépah Rengkuh Banyu Mahandaru mengatakan fostering futures diadakan untuk menandai dimulainya kampanye Plépah “Starting the Possibilities”. Kampanye ini menyoroti konsumsi yang bertanggung jawab dengan menggunakan produk dan layanan alternatif yang lebih berkelanjutan. Fostering futures juga merupakan gerakan yang didorong oleh dampak dan inklusif yang melibatkan setiap generasi, komunitas, dan kelompok untuk aktivasi komunal di ruang publik.
"Tujuan utamanya adalah untuk menyatukan semua kemungkinan positif dan kolaborasi yang menarik, sehingga secara kolektif kita dapat bergerak menuju gaya hidup sehari-hari yang berkelanjutan,” kata Rengkuh.
Head of Program Intellar Ivy Londa melengkapi hal lain yang tak kalah menarik dari acara ini adalah semangat kolaborasi kolektif yang muncul dari berbagai pemangku kepentingan yang terlibat. Pop Up Food & Bar diisi oleh F&B Partners dari Hack-SUP Innovation Lab. Tidak hanya itu, acara ini juga menonjolkan aspek tanggung jawab dengan menggandeng beberapa mitra.
Selain Plépah yang menyediakan kemasan makanan berkelanjutan, ada Allas yang menyediakan cangkir ramah lingkungan, Econesia yang menyediakan botol kaca isi ulang, Izifill yang menyediakan dispenser filter air, dan Duitin yang mengelola pengelolaan sampah secara komprehensif selama acara berlangsung.
“Kami ini fostering future dari hari dan pikiran dengan membawa aktivasi kolektif dari pemangku kepentingan utama seperti para eco-innovators, mitra F&B, pembuat kebijakan, dan platform. Kolaborasi diperlukan untuk memastikan transisi dari SUP (single-use plastic). Seperti yang kita ketahui, masalah plastik ini adalah salah satu masalah paling mendesak abad ini. Solusi berorientasi aksi diperlukan untuk mewujudkan perubahan,” pungkas Ivy Londa.
(uka)
tulis komentar anda