Koperasi Desa Ekspor Indonesia Kembangkan Produk Vanila Berkualitas Ekspor
Minggu, 25 September 2022 - 08:31 WIB
JAKARTA - Founder dan Direktur Koperasi Desa Ekspor Indonesia, Mahdalena menceritakan kisah suksesnya mengembangkan vanili yang telah diekspor ke Jepang sejak November 2021 hingga sekarang, walaupun kuantitas masih sekitar 30-50 kg/bulan.
"Kami sangat mengapreasiasi dan senang sekali karena Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan aktif membantu promosi produk vanili petani ke Luar Negeri. Salah satunya melalui Pameran ODICOFF bulan November 2021 lalu yang tidak hanya mempromosikan kopi, teh, kakao, kelapa dan rempah-rempah, tetapi ada sampel produk vanili yang turut dibawa ke Maroko, Denmark, Mesir, UEA, Serbia, Belanda dan lainnya, dan terjual sekitar 8 kg vanilla beans waktu itu," ujarnya.
Diterangkan oleh Mahdalena bahwa, selama ini produk vanili dipasarkan dalam bentuk polong kering, namun sedang dalam pengembangan produk turunan seperti tepung, extrak dan pasta vanili skala home made. Siap dipasarkan pertengahan Oktober 2022, saat ini sudah ada pemesanan 500 botol per bulan / per item di pasar lokal.
Menurutnya sebagian besar masyarakat Indonesia perlu lebih mengenal vanili alami Indonesia di tengah munculnya vanili sintetis. Untuk itu, terang Mahdalena perlu mengedukasi sambil terus memasarkan vanila alami Indonesia.
"Selain itu Desa Ekspor aktif mendampingi petani untuk memperbaiki mutu vanilli, sebagai gebrakan perdana di pulau Flores, Kelompok Tani dan UMKM Kabupaten Manggarai Barat telah berhasil membuat vanilla dengan kualitas ekspor sebanyak 15 - 20 kg dan diterima oleh pasar Jepang melalui pendampingan pasca panen oleh Desa Ekspor Indonesia dan YDBA," ujarnya.
Bak gaung bersambut, Balai Karantina Pertanian Tingkat II Ende – NTT yang di pimpin Bapak Kostan tidak mau ketinggalan dalam mendukung pasar vanilla sebagai program gratieks, mereka mengadakan Bimteks Akselerasi Ekspor vanilla di Kabupaten Sikka - NTT tanggal 27 Juli 2022 dengan peserta dari para pelaku UMKM dan petani vanili.
Hadir sebagai Narasumber yaitu Julie Sutrisno Laskoidat (Istri Gubernur NTT), Desa Ekspor Indonesia, dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka.
“Untuk memperbaiki mutu dan peningkatan produksi di Hulu, kita harus berkolaborasi dengan para petani vanili senior di beberapa daerah dan para komunitas petani vanili agar aktif mendampingi Poktan di daerahnya masing masing," terangnya.
"Kami sangat mengapreasiasi dan senang sekali karena Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan aktif membantu promosi produk vanili petani ke Luar Negeri. Salah satunya melalui Pameran ODICOFF bulan November 2021 lalu yang tidak hanya mempromosikan kopi, teh, kakao, kelapa dan rempah-rempah, tetapi ada sampel produk vanili yang turut dibawa ke Maroko, Denmark, Mesir, UEA, Serbia, Belanda dan lainnya, dan terjual sekitar 8 kg vanilla beans waktu itu," ujarnya.
Diterangkan oleh Mahdalena bahwa, selama ini produk vanili dipasarkan dalam bentuk polong kering, namun sedang dalam pengembangan produk turunan seperti tepung, extrak dan pasta vanili skala home made. Siap dipasarkan pertengahan Oktober 2022, saat ini sudah ada pemesanan 500 botol per bulan / per item di pasar lokal.
Menurutnya sebagian besar masyarakat Indonesia perlu lebih mengenal vanili alami Indonesia di tengah munculnya vanili sintetis. Untuk itu, terang Mahdalena perlu mengedukasi sambil terus memasarkan vanila alami Indonesia.
"Selain itu Desa Ekspor aktif mendampingi petani untuk memperbaiki mutu vanilli, sebagai gebrakan perdana di pulau Flores, Kelompok Tani dan UMKM Kabupaten Manggarai Barat telah berhasil membuat vanilla dengan kualitas ekspor sebanyak 15 - 20 kg dan diterima oleh pasar Jepang melalui pendampingan pasca panen oleh Desa Ekspor Indonesia dan YDBA," ujarnya.
Bak gaung bersambut, Balai Karantina Pertanian Tingkat II Ende – NTT yang di pimpin Bapak Kostan tidak mau ketinggalan dalam mendukung pasar vanilla sebagai program gratieks, mereka mengadakan Bimteks Akselerasi Ekspor vanilla di Kabupaten Sikka - NTT tanggal 27 Juli 2022 dengan peserta dari para pelaku UMKM dan petani vanili.
Hadir sebagai Narasumber yaitu Julie Sutrisno Laskoidat (Istri Gubernur NTT), Desa Ekspor Indonesia, dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka.
“Untuk memperbaiki mutu dan peningkatan produksi di Hulu, kita harus berkolaborasi dengan para petani vanili senior di beberapa daerah dan para komunitas petani vanili agar aktif mendampingi Poktan di daerahnya masing masing," terangnya.
tulis komentar anda