Sindir Program Kompor Listrik, Ridwan Kamil: Mau Masak Indomie tapi Harus Matiin Serumah
Selasa, 04 Oktober 2022 - 07:56 WIB
JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyinggung soal program migrasi kompor gas elpiji 3 kilogram (kg) ke kompor listrik . Kompor listrik belum relevan diterapkan di Indonesia karena daya yang dibutuhkan sangat tinggi.
"Kompor listrik yang ada di pasaran ini watt-nya masih tinggi sekali. Jadi ibarat mau masak indomie tapi harus matiin listrik serumah. Nah ini tidak populer," ungkap Ridwan saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/9/2022).
Mantan wali kota Bandung itu menuturkan, program ini bisa terealisasi asalkan telah ditemukan teknologi baru yang membuat daya watt kompor listrik lebih rendah. Termasuk juga teknologi yang membuat proses memasaknya tidak terlalu lama. "Makanya sebelum ada teknologi kompor listrik rendah daya, kampanye ini agak susah (terealisasi)," tutur dia.
Sementara itu, kata Ridwan, dari sisi sumber energinya, justru berlebih. Bahkan program migrasi kompor listrik tersebut berangkat dari PLN yang kelebihan suplai. "Jadi sumber listrik kita ini berlimpah makanya kemarin ada wacana bikin (program migrasi) kompor listrik," katanya.
Sebagaimana diketahui, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN resmi menghentikan uji program pengalihan kompor elpiji kemasan 3 kilogram ke kompor listrik. Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan bahwa program uji coba konvensi kompor elpiji 3 kg ke kompor induksi listrik telah dihentikan oleh PLN. Kata Pahala, keputusan ini sesuai dengan kesepakatan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). "Ya begitulah kurang lebih (dihentikan)," katanya ditemui di Sarinah, Jakarta.
Pahala mengatakan belum ada penjelasan lebih jauh apakah program konversi kompor gas elpiji 3kg ke kompor listrik akan dilanjutkan kembali. "Kelihatannya kita memang belum ada rencana untuk melanjutkan untuk penggunaan dari kompor induksi tadi," katanya.
Terkait dengan nasib kompor listrik yang sudah terlanjur diberikan ke masyarakat, Pahala mengaku tidak mengetahui secara pasti. Ia menyarankan untuk bertanya lebih lanjut kepada PLN.
"Kompor listrik yang ada di pasaran ini watt-nya masih tinggi sekali. Jadi ibarat mau masak indomie tapi harus matiin listrik serumah. Nah ini tidak populer," ungkap Ridwan saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/9/2022).
Mantan wali kota Bandung itu menuturkan, program ini bisa terealisasi asalkan telah ditemukan teknologi baru yang membuat daya watt kompor listrik lebih rendah. Termasuk juga teknologi yang membuat proses memasaknya tidak terlalu lama. "Makanya sebelum ada teknologi kompor listrik rendah daya, kampanye ini agak susah (terealisasi)," tutur dia.
Sementara itu, kata Ridwan, dari sisi sumber energinya, justru berlebih. Bahkan program migrasi kompor listrik tersebut berangkat dari PLN yang kelebihan suplai. "Jadi sumber listrik kita ini berlimpah makanya kemarin ada wacana bikin (program migrasi) kompor listrik," katanya.
Sebagaimana diketahui, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN resmi menghentikan uji program pengalihan kompor elpiji kemasan 3 kilogram ke kompor listrik. Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan bahwa program uji coba konvensi kompor elpiji 3 kg ke kompor induksi listrik telah dihentikan oleh PLN. Kata Pahala, keputusan ini sesuai dengan kesepakatan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). "Ya begitulah kurang lebih (dihentikan)," katanya ditemui di Sarinah, Jakarta.
Pahala mengatakan belum ada penjelasan lebih jauh apakah program konversi kompor gas elpiji 3kg ke kompor listrik akan dilanjutkan kembali. "Kelihatannya kita memang belum ada rencana untuk melanjutkan untuk penggunaan dari kompor induksi tadi," katanya.
Terkait dengan nasib kompor listrik yang sudah terlanjur diberikan ke masyarakat, Pahala mengaku tidak mengetahui secara pasti. Ia menyarankan untuk bertanya lebih lanjut kepada PLN.
(nng)
tulis komentar anda