Wall Street Lanjut Reli Dipicu Pengetatan Langkah Agresif The Fed

Rabu, 05 Oktober 2022 - 07:32 WIB
Wall Street ditutup menguat dipicu pengetatan langkah agresif The Fed. FOTO/REUTERS
JAKARTA - Wall Street ditutup menguat dengan indeks S&P 500 (.SPX) membukukan reli satu hari terbesar dalam dua tahun pada perdagangan Selasa (4/10/2022), setelah data ekonomi AS yang lebih lemah dan kenaikan suku bunga Australia yang lebih kecil dari perkiraan memicu harapan untuk pengetatan langkah agresif Federal Reserve.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 825,43 poin, atau 2,8%, menjadi 30.316,32, S&P 500 (.SPX) naik 112,5 poin, atau 3,06%, pada 3.790,93 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 360,97 poin, atau 3,34%, pada 11.176,41.

Sementara permintaan tenaga kerja tetap cukup kuat, lowongan pekerjaan AS turun paling dalam dalam hampir 2,5 tahun pada bulan Agustus sebagai tanda misi Fed untuk menjinakkan inflasi dengan menaikkan suku bunga bekerja untuk memperlambat ekonomi.





Sebelumnya, Reserve Bank of Australia (RBA) mengejutkan pasar dengan kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari perkiraan sebesar 25 basis poin. Tingkat kasnya naik ke puncak sembilan tahun setelah enam kali kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan dalam siklus pengetatan yang juga dilakukan oleh bank sentral lainnya.

RBA adalah bank sentral besar pertama yang mengakui bahwa sekarang adalah waktu untuk melambat setelah secara agresif menaikkan suku bunga tahun ini, kata Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise Financial di Troy, Michigan.

"Ada harapan bahwa Federal Reserve di beberapa titik di kuartal keempat akan mengatakan hal yang sama. Tidak berhenti menaikkan suku bunga, tetapi hanya memperlambat langkahnya," katanya. "Itulah jenis reli pasar di bawah permukaan."

Namun, Gubernur Fed Philip Jefferson mengatakan inflasi adalah masalah paling serius yang dihadapi bank sentral AS dan "mungkin perlu waktu" untuk mengatasinya. Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan bank sentral perlu memberikan lebih banyak kenaikan suku bunga.

Saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga naik karena imbal hasil pada benchmark Treasury 10-tahun turun untuk hari kedua berturut-turut setelah data pekerjaan dan langkah mengejutkan RBA. Valuasi pada saham teknologi dan pertumbuhan lainnya turun ketika biaya modal mereka naik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More