Insan Perikanan Tangkap Dukung Menteri Trenggono Terapkan Pengelolaan Ramah Lingkungan dan Terukur
Kamis, 06 Oktober 2022 - 20:20 WIB
JAKARTA - Insan perikanan tangkap Indonesia yang tergabung dalam Forum Kemitraan Konsorsium Perikanan Tangkap (FK2PT) mendukung Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk menerapkan pengelolaan perikanan tangkap yang semakin ramah lingkungan dan terukur.
“Penangkapan ikan ramah lingkungan dan terukur perlu didukung semua pemangku kepentingan untuk mengatasi isu kesehatan laut dan ketahanan pangan,” ungkap Ketua FK2PT Agus Suherman dalam Seminar Nasional Perikanan Tangkap IX pada Kamis (6/10/2022) di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Dirinya juga menambahkan FK2PT yang merupakan organisasi beranggotakan berbagai komponen, baik dari unsur akademisi, birokrasi, serta pelaku usaha mendukung kebijakan penangkapan ikan terukur untuk dilaksanakan dalam setiap aspeknya.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang bertindak sebagai pembicara kunci dalam seminar nasional yang diselenggarakan atas kerja sama FK2PT dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menyampaikan, KKP telah menyiapkan roadmap Ekonomi Biru melalui 5 program utama, salah satunya program penangkapan ikan terukur.
“Prinsip utama penangkapan ikan terukur adalah adanya perlindungan maksimal kepada nelayan kecil,” ungkap anggota kabinet yang kerap disapa Menteri Trenggono ini.
“Selain itu, kebijakan ini juga berpihak pada pengembangan ekonomi lokal yang merata di seluruh zona sebagai satu kesatuan pengembangan ekonomi dan pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan,” tuturnya.
Menteri Trenggono menambahkan, kebijakan ini disusun dengan basis data ilmiah terbaik yang tersedia serta melibatkan para ahli. Untuk itu, dirinya sangat mengapresiasi UMRAH dan FK2PT atas inisiatifnya untuk melaksanakan kegiatan yang penting ini.
“Saya selalu antusias dan berbahagia setiap hadir dalam pertemuan para pemangku kepentingan, terlebih forum para akademisi yang menjadi bagian teramat penting dalam pembangunan kelautan dan perikanan di Tanah Air,” pungkas Menteri Trenggono.
“Penangkapan ikan ramah lingkungan dan terukur perlu didukung semua pemangku kepentingan untuk mengatasi isu kesehatan laut dan ketahanan pangan,” ungkap Ketua FK2PT Agus Suherman dalam Seminar Nasional Perikanan Tangkap IX pada Kamis (6/10/2022) di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Dirinya juga menambahkan FK2PT yang merupakan organisasi beranggotakan berbagai komponen, baik dari unsur akademisi, birokrasi, serta pelaku usaha mendukung kebijakan penangkapan ikan terukur untuk dilaksanakan dalam setiap aspeknya.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang bertindak sebagai pembicara kunci dalam seminar nasional yang diselenggarakan atas kerja sama FK2PT dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menyampaikan, KKP telah menyiapkan roadmap Ekonomi Biru melalui 5 program utama, salah satunya program penangkapan ikan terukur.
“Prinsip utama penangkapan ikan terukur adalah adanya perlindungan maksimal kepada nelayan kecil,” ungkap anggota kabinet yang kerap disapa Menteri Trenggono ini.
“Selain itu, kebijakan ini juga berpihak pada pengembangan ekonomi lokal yang merata di seluruh zona sebagai satu kesatuan pengembangan ekonomi dan pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan,” tuturnya.
Menteri Trenggono menambahkan, kebijakan ini disusun dengan basis data ilmiah terbaik yang tersedia serta melibatkan para ahli. Untuk itu, dirinya sangat mengapresiasi UMRAH dan FK2PT atas inisiatifnya untuk melaksanakan kegiatan yang penting ini.
“Saya selalu antusias dan berbahagia setiap hadir dalam pertemuan para pemangku kepentingan, terlebih forum para akademisi yang menjadi bagian teramat penting dalam pembangunan kelautan dan perikanan di Tanah Air,” pungkas Menteri Trenggono.
tulis komentar anda