Ingin Hidupkan Kembali Jalur Rempah, Wapres: Jangan Jalur Sutera Saja
Kamis, 06 Oktober 2022 - 20:32 WIB
JAKARTA - Mencontoh belt and road initiative atau jalur sutera modern yang digagas China, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berkeinginan agar jalur rempah dihidupkan kembali, sebab Indonesia memiliki komoditas rempah-rempah yang melimpah.
“Saya mengharapkan adanya jalur rempah. Kita negara yang banyak (rempah) tapi sepertinya sekarang tidak ada yang mengelola. Sekali lagi menjadi hamzah washal (penghubung) dari rempah ini,” ungkap Wapres di Jakarta Convention Centre (JCC), Kamis (6/10/2022).
Apalagi, kata Wapres, rempah-rempah dari dulu menjadi komoditas yang paling dicari, bahkan dahulu rempah menjadi rebutan negara Eropa. Jadi perlu terus dikembangkan lagi pemasarannya.
“Maka saya ingin dibuka kembali jalur rempah. Jangan jalur sutera saja, tapi juga jalur rempah. Itu milik kita, padahal orang-orang di luar negeri sangat membutuhkan rempah-rempah kita ini,” tegasnya.
Selain itu, Wapres mengatakan pemerintah juga terus menggaungkan gerakan nasional bangga buatan Indonesia. Pasalnya, produk-produk buatan dalam negeri, tidak terkecuali produk UMKM, tidak kalah mutunya.
"Produk fesyen hijab misalnya, telah berhasil merebut hati konsumen domestik dan luar negeri. Ini harus terus kita tingkatkan. Mari kita menjadi yang pertama, memberi contoh kepada masyarakat, bangga menggunakan produk buatan dalam negeri,” paparnya.
Meski begitu, kata Wapres, Indonesia mempunyai berbagai komoditas namun belum ada penghubungnya antara produsen dan konsumen. Wapres berharap adanya semacam perantara untuk mengembangkan produk dalam negeri, terutama fesyen.
"Saya menyebutnya sebagai hamzah washal yang menghubungkan antara produsen dan konsumen, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” katanya.
“Saya mengharapkan adanya jalur rempah. Kita negara yang banyak (rempah) tapi sepertinya sekarang tidak ada yang mengelola. Sekali lagi menjadi hamzah washal (penghubung) dari rempah ini,” ungkap Wapres di Jakarta Convention Centre (JCC), Kamis (6/10/2022).
Apalagi, kata Wapres, rempah-rempah dari dulu menjadi komoditas yang paling dicari, bahkan dahulu rempah menjadi rebutan negara Eropa. Jadi perlu terus dikembangkan lagi pemasarannya.
“Maka saya ingin dibuka kembali jalur rempah. Jangan jalur sutera saja, tapi juga jalur rempah. Itu milik kita, padahal orang-orang di luar negeri sangat membutuhkan rempah-rempah kita ini,” tegasnya.
Selain itu, Wapres mengatakan pemerintah juga terus menggaungkan gerakan nasional bangga buatan Indonesia. Pasalnya, produk-produk buatan dalam negeri, tidak terkecuali produk UMKM, tidak kalah mutunya.
"Produk fesyen hijab misalnya, telah berhasil merebut hati konsumen domestik dan luar negeri. Ini harus terus kita tingkatkan. Mari kita menjadi yang pertama, memberi contoh kepada masyarakat, bangga menggunakan produk buatan dalam negeri,” paparnya.
Meski begitu, kata Wapres, Indonesia mempunyai berbagai komoditas namun belum ada penghubungnya antara produsen dan konsumen. Wapres berharap adanya semacam perantara untuk mengembangkan produk dalam negeri, terutama fesyen.
"Saya menyebutnya sebagai hamzah washal yang menghubungkan antara produsen dan konsumen, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” katanya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda