Waduh! Saat Ini Sri Mulyani Cemas dengan Urusan Pupuk
Rabu, 12 Oktober 2022 - 07:31 WIB
JAKARTA - Pasokan pupuk menjadi salah satu perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ini. Pasalnya, disrupsi terhadap pasokan pupuk bisa berimbas pada ketersediaan pangan dan akhirnya menciptakan krisis .
"Isu pangan ini menjadi perhatian para menteri keuangan dan menteri pertanian anggota G20. Ketersediaan pangan sangat terkait dengan stok pupuk dan juga nutrisi," ujar Sri dalam konferensi pers The 1st Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting di Washington DC, Selasa malam(11/10/2022).
Dia mengatakan bahwa disrupsi pasokan imbas perang Rusia dan Ukraina menyebabkan kenaikan harga pupuk. Masalah pupuk ini, jika tidak tertangani, akan berdampak terhadap ketersediaan pangan, atau bahkan krisis pangan dalam 8-12 bulan ke depan.
"Problema ini sudah menjadi sorotan World Bank, Asian Development Bank (ADB), The Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), dan bahkan banyak negara. Mereka semua sepakat untuk mengkaji solusi yang optimal untuk mengatasi masalah pasokan pupuk," ungkap Sri.
Dia mengatakan, bukan hanya di Presidensi G20 Indonesia saja, tetapi persoalan pupuk ini masih akan tetap menjadi pembahasan di Presidensi G20 India tahun depan.
"Penting bagi kita sebagai presidensi tahun ini untuk melakukan pemetaan masalah dan penyusunan kerangka kebijakan awal terkait masalah pangan. Perlu diingat, ke depan kita akan menghadapi tahun 2023 yang akan jauh lebih berisiko dalam hal pangan," pungkas Sri.
"Isu pangan ini menjadi perhatian para menteri keuangan dan menteri pertanian anggota G20. Ketersediaan pangan sangat terkait dengan stok pupuk dan juga nutrisi," ujar Sri dalam konferensi pers The 1st Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting di Washington DC, Selasa malam(11/10/2022).
Dia mengatakan bahwa disrupsi pasokan imbas perang Rusia dan Ukraina menyebabkan kenaikan harga pupuk. Masalah pupuk ini, jika tidak tertangani, akan berdampak terhadap ketersediaan pangan, atau bahkan krisis pangan dalam 8-12 bulan ke depan.
"Problema ini sudah menjadi sorotan World Bank, Asian Development Bank (ADB), The Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), dan bahkan banyak negara. Mereka semua sepakat untuk mengkaji solusi yang optimal untuk mengatasi masalah pasokan pupuk," ungkap Sri.
Dia mengatakan, bukan hanya di Presidensi G20 Indonesia saja, tetapi persoalan pupuk ini masih akan tetap menjadi pembahasan di Presidensi G20 India tahun depan.
"Penting bagi kita sebagai presidensi tahun ini untuk melakukan pemetaan masalah dan penyusunan kerangka kebijakan awal terkait masalah pangan. Perlu diingat, ke depan kita akan menghadapi tahun 2023 yang akan jauh lebih berisiko dalam hal pangan," pungkas Sri.
(uka)
tulis komentar anda