Hebat, Neraca Dagang Indonesia Suplus 29 Bulan Beruntun hingga September
Selasa, 18 Oktober 2022 - 17:07 WIB
“Pertumbuhan yang konsisten di semua sektor menunjukkan pemulihan yang berimbang antara sektor migas maupun non-migas yang disebabkan oleh faktor volume akibat peningkatan permintaan dari beberapa negara tujuan utama serta pengaruh harga komoditas ,” tambah Febrio.
Sementara itu, impor Indonesia masih mencatatkan kinerja positif mencapai USD19,81 miliar dengan pertumbuhan 22,01% (yoy) meskipun relatif melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Tumbuhnya impor antara lain didorong didukung oleh kinerja sektor manufaktur yang tercermin dari PMI Manufaktur Indonesia pada bulan September 2022 yang terus melanjutkan ekspansi.
Peningkatan impor didorong oleh impor migas yang naik sebesar 83,53% (yoy) dan impor non-migas yang tumbuh 14,02% (yoy). Sejak Januari hingga September 2022, total impor Indonesia mencapai USD179,49 miliar. Dari sisi penggunaan, impor bahan baku dan barang modal tumbuh tinggi masing-masing 23,21% (yoy) dan 41,13% (yoy).
“Pertumbuhan kedua barang tersebut mencerminkan aktivitas ekonomi dari sisi produksi masih berjalan dengan baik,“ tambah Febrio.
Terkait dengan impor barang konsumsi, meskipun menurun secara tahunan sebesar 11,17% di antaranya karena kenaikan harga, secara kumulatif dari Januari hingga September, impor barang konsumsi masih mengalami pertumbuhan sebesar 3,52%.
“Penguatan aktivitas konsumsi masyarakat akan terus dijaga melalui instrumen APBN dengan menjaga daya beli masyarakat melalui kebijakan stabilisasi harga, perlindungan sosial, dan lainnya,” lanjut Febrio.
"Selain itu, Indonesia akan terus melakukan diversifikasi produk maupun negara mitra dagang yang sekarang sudah mulai memperlihatkan hasil. Ekspansi ekspor selain ke negara tujuan ekspor utama, misalnya Filipina, dan Malaysia sudah menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun berjalan,” tutup Febrio.
Sementara itu, impor Indonesia masih mencatatkan kinerja positif mencapai USD19,81 miliar dengan pertumbuhan 22,01% (yoy) meskipun relatif melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Tumbuhnya impor antara lain didorong didukung oleh kinerja sektor manufaktur yang tercermin dari PMI Manufaktur Indonesia pada bulan September 2022 yang terus melanjutkan ekspansi.
Peningkatan impor didorong oleh impor migas yang naik sebesar 83,53% (yoy) dan impor non-migas yang tumbuh 14,02% (yoy). Sejak Januari hingga September 2022, total impor Indonesia mencapai USD179,49 miliar. Dari sisi penggunaan, impor bahan baku dan barang modal tumbuh tinggi masing-masing 23,21% (yoy) dan 41,13% (yoy).
“Pertumbuhan kedua barang tersebut mencerminkan aktivitas ekonomi dari sisi produksi masih berjalan dengan baik,“ tambah Febrio.
Terkait dengan impor barang konsumsi, meskipun menurun secara tahunan sebesar 11,17% di antaranya karena kenaikan harga, secara kumulatif dari Januari hingga September, impor barang konsumsi masih mengalami pertumbuhan sebesar 3,52%.
“Penguatan aktivitas konsumsi masyarakat akan terus dijaga melalui instrumen APBN dengan menjaga daya beli masyarakat melalui kebijakan stabilisasi harga, perlindungan sosial, dan lainnya,” lanjut Febrio.
"Selain itu, Indonesia akan terus melakukan diversifikasi produk maupun negara mitra dagang yang sekarang sudah mulai memperlihatkan hasil. Ekspansi ekspor selain ke negara tujuan ekspor utama, misalnya Filipina, dan Malaysia sudah menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun berjalan,” tutup Febrio.
(akr)
tulis komentar anda