Kubedistik, Memantik Semangat Difabel Tarakan Melalui Batik
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 20:24 WIB
Terlebih, dalam upaya mendukung program pemberdayaan masyarakat ini, Pemerintah Daerah Tarakan telah mengeluarkan perda yang mewajibkan aparat sipil negara (ASN) setempat menggunakan seragam batik Tarakan di hari tertentu. Dukungan nyata ini, kata Sony, mendongkrak permintaan batik di Tarakan. Hasilnya, industri batik selain Kubedistik ikut berkembang.
Semangat para difabel yang bergabung dalam kelompok ini pun semakin terlecut dengan bertambahnya penghasilan yang mereka peroleh. Tiap bulannya, kelompok ini dapat menjual puluhan hingga ratusan potong kain batik. Para difabel anggota Kubedistik rata-rata bisa memperoleh penghasilan sebesar Rp1.300.000/bulan. Terkini, mereka semakin bersemangat dengan dibekali jaminan asuransi Askrindo.
Berjalan 3 tahun program pemberdayaan masyarakat disabilitas ini, hasil nyata yang diperoleh memikat lebih banyak difabel di Kota Tarakan untuk bergabung dalam Kubedistik. Saat ini, anggotanya telah mencapai 26 orang. Di antara mereka, kata Sony, beberapa bahkan sudah siap untuk mandiri dan memulai usaha batiknya sendiri.
Hadi, seorang tuna rungu-wicara anggota Kubedistik adalah salah satu binaan yang dinilai sudah siap mandiri. Menggunakan bahasa isyarat, dengan bersemangat Hadi menyampaikan rasa terima kasih serta harapannya. Senyum sunyi Hadi mengungkapkan optimismenya bahwa batik bisa menjadi tumpuan untuk masa depan yang lebih sejahtera.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan Arbain menandaskan bahwa program Kubedistik paralel dengan tujuan pemda. Melalui usaha seperti ini, kata dia, penyandang disabilitas benar-benar dapat diberdayakan. Karena itu, Arbain mengatakan, kini pemda tengah mendata kembali penyandang disabilitas di Kota Tarakan. Dia berharap, dengan data terbaru, pemda dapat berkolaborasi menciptakan program-program pemberdayaan sejenis bagi para difabel.
"Ini sesuai dengan penunjukan Kota Tarakan sebagai salah satu kota inklusif disabilitas. Harapannya, angka kemiskinan di Tarakan juga dapat terus ditekan," tandasnya.
Ditemui secara terpisah, Field Manager Pertamina EP Tarakan Field Isrianto Kurniawan mengatakan bahwaupaya pemberdayaan masyarakat, perempuan, pendidikan, dan kesehatan memang menjadiperhatian pihaknya dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan. Termasuk program Kubedistik yang telah memperoleh PROPER Emas, yang merupakan pengakuan atas capaian tertinggi dari KLHK.
Kendati demikian, Iwan - begitu ia kerap disapa, meyakini masih ada ruang untukpeningkatan, salah satunya melalui integrasi semua program. "Harapan saya, semua program CSR ini nantinya bisa diintegrasikan, sehingga hasilnya pun bisa lebih optimal lagi," tuturnya.
Semangat para difabel yang bergabung dalam kelompok ini pun semakin terlecut dengan bertambahnya penghasilan yang mereka peroleh. Tiap bulannya, kelompok ini dapat menjual puluhan hingga ratusan potong kain batik. Para difabel anggota Kubedistik rata-rata bisa memperoleh penghasilan sebesar Rp1.300.000/bulan. Terkini, mereka semakin bersemangat dengan dibekali jaminan asuransi Askrindo.
Berjalan 3 tahun program pemberdayaan masyarakat disabilitas ini, hasil nyata yang diperoleh memikat lebih banyak difabel di Kota Tarakan untuk bergabung dalam Kubedistik. Saat ini, anggotanya telah mencapai 26 orang. Di antara mereka, kata Sony, beberapa bahkan sudah siap untuk mandiri dan memulai usaha batiknya sendiri.
Hadi, seorang tuna rungu-wicara anggota Kubedistik adalah salah satu binaan yang dinilai sudah siap mandiri. Menggunakan bahasa isyarat, dengan bersemangat Hadi menyampaikan rasa terima kasih serta harapannya. Senyum sunyi Hadi mengungkapkan optimismenya bahwa batik bisa menjadi tumpuan untuk masa depan yang lebih sejahtera.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan Arbain menandaskan bahwa program Kubedistik paralel dengan tujuan pemda. Melalui usaha seperti ini, kata dia, penyandang disabilitas benar-benar dapat diberdayakan. Karena itu, Arbain mengatakan, kini pemda tengah mendata kembali penyandang disabilitas di Kota Tarakan. Dia berharap, dengan data terbaru, pemda dapat berkolaborasi menciptakan program-program pemberdayaan sejenis bagi para difabel.
"Ini sesuai dengan penunjukan Kota Tarakan sebagai salah satu kota inklusif disabilitas. Harapannya, angka kemiskinan di Tarakan juga dapat terus ditekan," tandasnya.
Ditemui secara terpisah, Field Manager Pertamina EP Tarakan Field Isrianto Kurniawan mengatakan bahwaupaya pemberdayaan masyarakat, perempuan, pendidikan, dan kesehatan memang menjadiperhatian pihaknya dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan. Termasuk program Kubedistik yang telah memperoleh PROPER Emas, yang merupakan pengakuan atas capaian tertinggi dari KLHK.
Kendati demikian, Iwan - begitu ia kerap disapa, meyakini masih ada ruang untukpeningkatan, salah satunya melalui integrasi semua program. "Harapan saya, semua program CSR ini nantinya bisa diintegrasikan, sehingga hasilnya pun bisa lebih optimal lagi," tuturnya.
tulis komentar anda