Jelang Penyaluran BLT BBM Tahap II, PT Pos Indonesia Siapkan Strategi Khusus
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 22:16 WIB
Terkait penyaluran BLT BBM di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), PT Pos Indonesia memberikan perhatian khusus, yaitu dengan mendahulukan jadwal penyaluran. Penyaluran yang mesti bergantung dengan penggunaan angkutan atau transportasi dan cuaca, itu harus disiapkan sejak awal sehingga di akhir nanti sisa BLT BBM yang belum disalurkan tidak terlalu banyak. “Untuk daerah 3T, kami minta agar disalurkan lebih awal,” katanya.
Selain mempersiapkan strategi penyaluran, PT Pos Indonesia juga menyediakan dashboard yang dapat diakses secara real time oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Wajib melaporkan progres penyaluran setiap hari kepada Kemensos. Termasuk data yang belum berhasil bayar, PT Pos Indonesia harus menjelaskan penyebabnya.
“Kami melaporkan bahwa KPM gagal bayar karena sedang di luar kota, itu tugas teman-teman di lapangan memastikan apakah KPM sudah kembali atau belum. Cara itu banyak berhasilnya. Ketika kita konfirmasi ulang, berhasil disalurkan,” tuturnya.
Baik Kemensos maupun PT Pos Indonesia selaku penyalur bantuan, tentu berharap agar BLT BBM seluruhnya dapat tersalurkan 100%. “Kami sama seperti Kemensos, ingin BLT BBM untuk 20,65 juta KPM tersalurkan 100%. Jika ada yang tidak tersalurkan, misalnya meninggal dan KK tunggal, maka akan digantikan, dikasih data baru dan kita bayarkan,” ujarnya.
(Baca juga:Bos PT Pos Ungkap Tantangan Menyalurkan Bansos Tunai di Daerah Terpencil)
Hendra Sari berharap PT Pos Indonesia akan terus dipercaya pemerintah untuk menyalurkan beragam bantuan kepada masyarakat. “Harapan kami kekuatan atau kelebihan yang dimiliki PT Pos silahkan dimanfaatkan pemerintah untuk menyalurkan bantuan. Kami siap menjadi bagian dari pemerintah mendukung penyaluran bantuan apapun yang harus tiba di tangan penerima dengan cepat, tepat, dan akuntabel. Kami memiliki keunggulan, memiliki dashboard sehingga ini memberikan kemudahan dalam melaporkan atau mempertanggungjawabkan,” katanya.
Penyaluran BLT BBM senilai Rp300.000 dan bansos sembako Rp200.000 disambut suka cita KPM di berbagai daerah. Salah satunya di Bandung, Jawa Barat. Terlebih, mereka juga menerima Bantuan Modal Kerja (BMK) dari Presiden senilai Rp1,2 juta.
Nani Sadiah, KPM dari Kelurahan Dunguscariang, Bandung, Jawa Barat, merupakan salah satu penerima. Perempuan yang sehari-hari berjualan minyak keliling itu bahagia menerima bantuan modal.
“Saya sangat merasa terbantu sekali dengan BLT BBM Rp300.000, bansos sembako Rp200.000, dan bantuan (BMK) dari Presiden Rp1,2 juta. Uangnya akan digunakan untuk modal usaha berjualan minyak keliling,” kata Nani.
Nani pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan pemerintah atas pemberian bantuan tersebut. “Saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi. Semoga bantuannya berkah, semoga Pak Presiden sehat selalu, dan sejahtera. Amin,” katanya.
Selain mempersiapkan strategi penyaluran, PT Pos Indonesia juga menyediakan dashboard yang dapat diakses secara real time oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Wajib melaporkan progres penyaluran setiap hari kepada Kemensos. Termasuk data yang belum berhasil bayar, PT Pos Indonesia harus menjelaskan penyebabnya.
“Kami melaporkan bahwa KPM gagal bayar karena sedang di luar kota, itu tugas teman-teman di lapangan memastikan apakah KPM sudah kembali atau belum. Cara itu banyak berhasilnya. Ketika kita konfirmasi ulang, berhasil disalurkan,” tuturnya.
Baik Kemensos maupun PT Pos Indonesia selaku penyalur bantuan, tentu berharap agar BLT BBM seluruhnya dapat tersalurkan 100%. “Kami sama seperti Kemensos, ingin BLT BBM untuk 20,65 juta KPM tersalurkan 100%. Jika ada yang tidak tersalurkan, misalnya meninggal dan KK tunggal, maka akan digantikan, dikasih data baru dan kita bayarkan,” ujarnya.
(Baca juga:Bos PT Pos Ungkap Tantangan Menyalurkan Bansos Tunai di Daerah Terpencil)
Hendra Sari berharap PT Pos Indonesia akan terus dipercaya pemerintah untuk menyalurkan beragam bantuan kepada masyarakat. “Harapan kami kekuatan atau kelebihan yang dimiliki PT Pos silahkan dimanfaatkan pemerintah untuk menyalurkan bantuan. Kami siap menjadi bagian dari pemerintah mendukung penyaluran bantuan apapun yang harus tiba di tangan penerima dengan cepat, tepat, dan akuntabel. Kami memiliki keunggulan, memiliki dashboard sehingga ini memberikan kemudahan dalam melaporkan atau mempertanggungjawabkan,” katanya.
Penyaluran BLT BBM senilai Rp300.000 dan bansos sembako Rp200.000 disambut suka cita KPM di berbagai daerah. Salah satunya di Bandung, Jawa Barat. Terlebih, mereka juga menerima Bantuan Modal Kerja (BMK) dari Presiden senilai Rp1,2 juta.
Nani Sadiah, KPM dari Kelurahan Dunguscariang, Bandung, Jawa Barat, merupakan salah satu penerima. Perempuan yang sehari-hari berjualan minyak keliling itu bahagia menerima bantuan modal.
“Saya sangat merasa terbantu sekali dengan BLT BBM Rp300.000, bansos sembako Rp200.000, dan bantuan (BMK) dari Presiden Rp1,2 juta. Uangnya akan digunakan untuk modal usaha berjualan minyak keliling,” kata Nani.
Nani pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan pemerintah atas pemberian bantuan tersebut. “Saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi. Semoga bantuannya berkah, semoga Pak Presiden sehat selalu, dan sejahtera. Amin,” katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda