Mantan Bos Pertamina Buka-bukaan soal Harga Keekonomian Pertalite
Senin, 24 Oktober 2022 - 16:03 WIB
JAKARTA - Pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak ( BBM ) bersubsidi jenis Pertalite (RON 90) dan solar pada 3 September 2022 lalu. Pertalite kini dijual Rp10.000 per liter dan solar Rp6.800 per liter.
Kendati demikian, sejumlah kalangan berpandangan bahwa harga jual Pertalite saat ini ternyata masih lebih rendah dari harga keekonomiannya. Pasalnya, harga itu masih disubsidi oleh pemerintah.
Direktur Utama Pertamina Periode 2006-2009 Ari Soemarno mengatakan, harga keekonomian Pertalite sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Pertamax (RON 92). Namun, apabila harga keduanya terlampau jauh, artinya pemerintah masih memberikan subsidi yang cukup besar bagi Pertalite.
"Jadi kalau sekarang Pertalite jauh di bawah harga Pertamax, berarti ada subsidi keekonomian yang besar dan ini kemungkinan untuk ke depan tergantung dari harga minyak dan BBM internasional, dan nilai kurs rupiah. Itu dia yang menentukannya kalau bicara Pertalite," kata Soemarno dalam acara daring Energy Corner, Senin (24/10/2022).
Dia menuturkan, bahwa harga minyak mentah sempat mengalami penurunan dibandingkan pada periode awal tahun. Penurunan harga terjadi karena kondisi pasar yang pesimistis lantaran adanya potensi resesi.
OPEC kemudian memutuskan untuk mengurangi produksi sebesar 2 juta barel per hari (bph). Dampaknya, harga kembali naik di level USD90-an per barel.
"Bagi OPEC biaya yang terbaik USD 90 per barel. Karena itu OPEC menurunkan produksi untuk menjaga harga minyak di level itu," tuturnya.
Di samping itu, Soemarno mengungkapkan ketika harga minyak menyentuh USD100 per barel, maka sudah sudah pasti harga BBM di pasaran untuk Pertamax berada di level Rp12.000 per liter.
"Tapi sekarang mencapai Rp14.000 per liter, kenapa begitu? Karena harga BBM, meningkatnya margin harga minyak dan BBM baik itu bensin dan solar itu besar karena suplai. Dengan adanya krisis Ukraina ini suplai dari Rusia terhenti, jadi Rusia gak hanya eksportir minyak, tapi juga BBM," ungkap dia.
Soemarno pun memperkirakan harga keekonomian Pertalite saat ini telah mencapai di atas Rp11.000-an per liter. "Pertalite (harga keekonomian) sekitar Rp11.000-an sekarang dengan kurs Rp15.500," ucapnya.
Kendati demikian, sejumlah kalangan berpandangan bahwa harga jual Pertalite saat ini ternyata masih lebih rendah dari harga keekonomiannya. Pasalnya, harga itu masih disubsidi oleh pemerintah.
Direktur Utama Pertamina Periode 2006-2009 Ari Soemarno mengatakan, harga keekonomian Pertalite sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Pertamax (RON 92). Namun, apabila harga keduanya terlampau jauh, artinya pemerintah masih memberikan subsidi yang cukup besar bagi Pertalite.
"Jadi kalau sekarang Pertalite jauh di bawah harga Pertamax, berarti ada subsidi keekonomian yang besar dan ini kemungkinan untuk ke depan tergantung dari harga minyak dan BBM internasional, dan nilai kurs rupiah. Itu dia yang menentukannya kalau bicara Pertalite," kata Soemarno dalam acara daring Energy Corner, Senin (24/10/2022).
Dia menuturkan, bahwa harga minyak mentah sempat mengalami penurunan dibandingkan pada periode awal tahun. Penurunan harga terjadi karena kondisi pasar yang pesimistis lantaran adanya potensi resesi.
OPEC kemudian memutuskan untuk mengurangi produksi sebesar 2 juta barel per hari (bph). Dampaknya, harga kembali naik di level USD90-an per barel.
"Bagi OPEC biaya yang terbaik USD 90 per barel. Karena itu OPEC menurunkan produksi untuk menjaga harga minyak di level itu," tuturnya.
Di samping itu, Soemarno mengungkapkan ketika harga minyak menyentuh USD100 per barel, maka sudah sudah pasti harga BBM di pasaran untuk Pertamax berada di level Rp12.000 per liter.
"Tapi sekarang mencapai Rp14.000 per liter, kenapa begitu? Karena harga BBM, meningkatnya margin harga minyak dan BBM baik itu bensin dan solar itu besar karena suplai. Dengan adanya krisis Ukraina ini suplai dari Rusia terhenti, jadi Rusia gak hanya eksportir minyak, tapi juga BBM," ungkap dia.
Soemarno pun memperkirakan harga keekonomian Pertalite saat ini telah mencapai di atas Rp11.000-an per liter. "Pertalite (harga keekonomian) sekitar Rp11.000-an sekarang dengan kurs Rp15.500," ucapnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda