Luhut Ungkap 5 Jurus agar Indonesia Jadi Negara Maju
Senin, 24 Oktober 2022 - 20:45 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengutarakan, ada lima langkah strategis yang dibutuhkan Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045.
"Untuk mencapai visi Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045, dibutuhkan langkah strategis dan taktis," kata Luhut pada webinar bertajut "Ancaman Resesi Global: Transisi Ekonomi Hijau di Persimpangan Jalan", Senin (24/10/2022).
Luhut mengatakan, langkah pertama adalah Indonesia harus terus mampu mengendalikan proses recovery dari pandemi Covid-19. Termasuk potensi ancaman pandemi lain di masa mendatang.
Kedua, transformasi struktur ekonomi Indonesia, dari ekonomi berbasis komoditas menjadi ekonomi berbasis industri yang bernilai tambah. Ketiga peningkatan efisiensi yang harus semakin dimasifkan melalui digitalisasi.
Keempat, penguatan ekonomi pendekatan bottom up atau bawah, seperti melalui dana desa. Kelima, secara berkelanjutan melakukan transformasi ekonomi menuju low karbon ekonomi dengan cara dekarbonisasi dan transisi energi yang terukur.
Luhut menambahkan, di tengah ketidakpastian global, baik itu pandemi, bayang bayang resesi, tekanan inflasi ataupun eskalasi politik geopolitik internasional, Indonesia masih mampu bertahan terhadap tekanan yang ada.
"Indonesia mampu bernavigasi tantangan demi tantangan yang kompleks tersebut dengan baik," katanya.
"Untuk mencapai visi Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045, dibutuhkan langkah strategis dan taktis," kata Luhut pada webinar bertajut "Ancaman Resesi Global: Transisi Ekonomi Hijau di Persimpangan Jalan", Senin (24/10/2022).
Luhut mengatakan, langkah pertama adalah Indonesia harus terus mampu mengendalikan proses recovery dari pandemi Covid-19. Termasuk potensi ancaman pandemi lain di masa mendatang.
Kedua, transformasi struktur ekonomi Indonesia, dari ekonomi berbasis komoditas menjadi ekonomi berbasis industri yang bernilai tambah. Ketiga peningkatan efisiensi yang harus semakin dimasifkan melalui digitalisasi.
Keempat, penguatan ekonomi pendekatan bottom up atau bawah, seperti melalui dana desa. Kelima, secara berkelanjutan melakukan transformasi ekonomi menuju low karbon ekonomi dengan cara dekarbonisasi dan transisi energi yang terukur.
Luhut menambahkan, di tengah ketidakpastian global, baik itu pandemi, bayang bayang resesi, tekanan inflasi ataupun eskalasi politik geopolitik internasional, Indonesia masih mampu bertahan terhadap tekanan yang ada.
"Indonesia mampu bernavigasi tantangan demi tantangan yang kompleks tersebut dengan baik," katanya.
(uka)
tulis komentar anda