Cepat Pulih, Pertumbuhan Penumpang Udara Bisa Membaik di Akhir Tahun

Senin, 06 Juli 2020 - 20:02 WIB
Calon penumpang beraktivitas di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/3/2020). ANTARA FOTO/Fauzan/aww
JAKARTA - Pemerintah terus bekerja menggairahkan sektor penerbangan yang tumbang akibat Covid-19 sejak tiga bulan ke belakang. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto mengatakan, progres pertumbuhan penumpang menggembirakan sejak Awal Juni 2020.

“Ini progresnya sudah bagus, kalau dulu masih 140 movement, sekarang-sekarang ini sudah di atas 300 movement atau sudah mencapai 30% lebih,” ujarnya kepada di Jakarta, Senin (6/7/2020).

Jika konsisten dijalankan, bukan tidak mungkin pemulihan di sektor ini bisa lebih cepat dari yang diramalkan. Namun, untuk menuju ke sana sejumlah hal masih harus dilaksanakan dengan ketat, diantaranya mengontrol protokol kesehatan sebagaimana tercantum tegas dalam surat edaran.



“Karenanya kita terus menerus koordinasi dengan berbagai pihak, diantaranya dengan Satuan Gugus Tugas Covid-19, operator bandara, maskapai dan navigasi. Tiga komponen operator bandara, maskapai dan navigasi ini yang intens kita komunikasi terus menerus,” ungkapnya.

Dia menambahkan, Kemenhub meyakini kondisi pemulihan di sektor ini bisa berjalan lebih cepat, meski tidak 100%. “Kami bisa optimis tren penumpang bisa bertumbuh meski tidak 100%. Setidaknya sampai akhir tahun tingkat keterisian bisa mencapai 60-70%,” ungkapnya. Hal lain yang menambah optimisme tersebut adalah sektor logistik dimana penerbangan penumpang menjadi satu dengan logistik.

Ketua Umum Indonesian National Air Carrier (INACA), Denon Prawiraatdmadja mengatakan, sektor penerbangan terutama operator penerbangan akan mengalami tantangan besar tahun ini. Namun, pemulihan sektor ini bisa berjalan cepat jika ada koordinasi yang kuat diantara para pemangku kepentingan.

“Saat ini berangsur-angsur keliatan merangkak ya, dibanding dua atau tiga bulan sebelumnya, dimana Pandemi Covid-19 benar-benar nyaris tidak ada penerbangan. Kalau toh ada, hanya satu atau dua persen. Jika pesawat terbang dengan penumpang dibawah 50% saja itu sudah sulit untung,” ujarnya. (Baca juga : Okupansi Naik, INACA Harap Operator Maskapai dan Bandara Patuhi Protokol Covid-19 )

Namun begitu, sektor penerbangan tidak akan pulih dengan cepat jika tidak didukung koordinasi semua pihak seperti operator bandara, maskapai maupun Airnav.

“Jadi semua harus mendukung sehingga produktivitas kegiatan sosial ekonomi bisa tercipta. Di sisi lain sigap dan waspada terhadap Covid-19 juga bisa berjalan,” jelasnya.

Lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia atau Airnav Indonesia telah merilis data pergerakan pesawat yang menunjukkan tren peningkatan sejak awal Juli 2020.

Direktur Utama AirnavIndonesia, M. Pramintohadi Sukarno mengatakan data traffic movement yang dihimpun pada 285 cabang Airnav di Indonesia pada awal Juni 2020 mencapai 51.228 pergerakan.

Jumlah peningkatan pergerakan pesawat meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan bulan Mei 2020 yang sebanyak 27.433 pergerakan. Meski demikian, pergerakan itu belum sebanyak tahun lalu.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More