ASEAN Digital Master Plan 2025 Butuh Integrasi Investasi Digital

Selasa, 25 Oktober 2022 - 20:13 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO/MNC Media
WASHINGTON DC - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan ASEAN Digital Master Plan 2025 memerlukan integrasi investasi digital dan sumber energi. Agenda tersebut merupakan desain lima tahun untuk memfasilitasi kerja sama regional dalam pengembangan sektor digital di ASEAN.

"Mengenai digitalisasi sektor finansial, saat ini pemerintah tengah mengambil langkah penyesuaian seperti harmonisasi kepabeanan untuk e-commerce dan digitalisasi sektor pajak," ujar Airlangga di sela acara kunjungan kerja bertemu World Bank Managing Director of Development Policy and Partnerships Mari Elka Pangestu di Washington DC, Minggu (23/10/2022).





Pertemuan bilateral tersebut berlangsung akrab dan konstruktif, dengan membahas sejumlah topik antara lain peran Indonesia dalam ASEAN Energy Connectivity, Transformasi Digital, Food Security dan juga membahas Partnership on Global Infrastructure and Investment (PGII).

Keduanya mendiskusikan berbagai upaya Pemerintah Indonesia dan peran serta World Bank dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam bidang transisi energi. Di Kawasan Asia Tenggara, Indonesia berencana untuk membangun konektivitas listrik yang melibatkan beberapa negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei.

Belajar pada situasi saat ini, ketersediaan energi listrik menjadi sangat penting sehingga perlu membangun energi listrik alternatif seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dalam payung kerja sama infrastruktur jaringan listrik kawasan Asia Tenggara.

Terkait isu transformasi digital, Pemerintah Indonesia juga telah melakukan pengembangan Data Center di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) sebagai bagian upaya mendukung pengembangan ekonomi digital di Indonesia dan konektivitas internasional khususnya di Kawasan Asia Tenggara. Adanya KEK NDP akan dapat menjadi salah satu potensi proyek pengembangan Data Center di Indonesia yang dapat menarik banyak investor.



Mengenai food security, digagas ASEAN Reserve Fund untuk memastikan ketersediaan komoditas beras di Kawasan Asia Tenggara. Terkait perubahan ikllim, studi dari World Bank menyebutkan bahwa produksi pangan global menghasilkan emisi karbon yang lebih tinggi dari produksi energi ataupun deforestasi. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah pencegahan dengan menjalankan sustainable food production.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More