Hadapi Ancaman Resesi, Startup Teknologi Ini Siapkan GPS Bisnis

Rabu, 26 Oktober 2022 - 18:07 WIB
Tahun depan akan penuh tantangan buat bisnis startup. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Tahun 2023 yang dibayang-bayangi resesi sebentar lagi menjelang. Banyak pihak meyakini, setelah melewati badai pandemi, tahun depan adalah tantangan baru bagi dunia usaha global maupun nasional.

Baca juga: IEA: Negara Berkembang Jadi Korban Utama Krisis Energi Global

Tak terkecuali Fox Logger. Sebagai startup teknologi, Fox Logger juga dihadapkan pada tantangan yang tidak kecil mengingat produk teknologi memiliki kandungan impor cukup besar. Namun, dengan tetap mengambil sikap berhati-hati, sebagai perusahaan GPS tracker berbasis IoT terbesar di Indonesia, Fox Logger menatap tahun 2023 dengan penuh keyakinan.



Alamsyah Cheung, CEO Fox Logger, menyatakan optimismenya itu berpegang pada situasi makro. Mengacu pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani, di tengah guncangan ekonomi global, kondisi ekonomi Indonesia relatif kuat: 2022 diproyeksikan tetap tumbuh 5%.

“Indikasi positif lainnya adalah pada tahun ini kinerja industri otomotif meningkat dibandingkan tahun lalu. Capaian itu baik untuk Fox Logger karena penjualan kami tahun ini sedang mengarah pada peningkatan 80% dibanding penjualan tahun lalu. Ke depannya, diharapkan industri otomotif tetap akan tumbuh,” ujar Alamsyah, dalam keterangannya Rabu (26/10/2022).

Sekalipun memegang optimisme, mengingat tahun mendatang tetap menjadi tanda tanya, Fox Logger pun tetap berhati-hati. Caranya adalah tetap menjalankan usahanya secara prudent seperti yang selama ini telah dijalankan sejak Fox Logger berdiri pada 2015.

“Dengan kemungkinan melemahnya daya beli masyarakat, perusahaan harus melakukan efisiensi dan tetap menjaga produktivitas agar tetap dapat menghasilkan kinerja positif,” dia menegaskan.

Fox Logger selama ini memang dikenal sebagai salah satu perusahaan startup yang prudent dalam menjalankan usahanya. Bahkan dibandingkan startup lainnya, Fox Logger menjadi satu dari sedikit perusahaan yang berhasil mempertahankan jumlah karyawannya sementara yang lain banyak yang melakukan kebijakan pemutusan hubungan kerja dalam beberapa bulan terakhir.

“Kami melihat potensi datangnya resesi ini sebagai sebuah sesi untuk melatih dan lebih mendisiplinkan diri dalam hal manajemen risiko. Jadi setiap aksi yang kami lakukan harus selalu terukur, dan beruntungnya hal ini sudah kami lakukan sedari dulu sejak Fox Logger berdiri. Kami rasa selama parameter utama tersebut (manajemen risiko) selalu diterapkan, perusahaan akan selalu terhindar dari pembengkakan biaya operasional dan tetap mempertahankan efisiensi,” jelas Alamsyah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More