Indonesia Sering Gandeng China di Banyak Proyek, Luhut: Sama-sama Butuh
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 20:23 WIB
JAKARTA - Pemerintah Indonesia kerap menggandeng China dalam berbagai proyek, salah satunya Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dioperasikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, selama ini kerja sama yang terjalin antara pemerintah Indonesia dan China banyak menghasilkan kemajuan yang luar biasa.
"Kita melihat selama kurun waktu 8 tahun terakhir, banyak kemajuan kerja sama Tiongkok dan Indonesia. Hubungan ini terus berkembang dan saling menguntungkan. Jadi mereka butuh kita, kita butuh dia," ujarnya dalam acara Laporan ‘Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tiongkok Indonesia 2020-2022’ di hotel Raffles, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2022).
Luhut mengatakan bahwa selama ini China banyak memberikan pelatihan, transfer teknologi, mendirikan Politeknik yang bertujuan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Meski begitu, Luhut menegaskan Indonesia tak bisa didikte.
"Jadi tidak ada negara satupun yang boleh mendikte Republik Indonesia, dan itu harus kita pegang. Jadi jangan pernah ada pikiran bahwa orang lain bisa ngatur kita," tandasnya.
Adapun menurut laporan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan China mementingkan kerja sama dengan pihak setempat, secara aktif menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat pengembangan bakat lokal.
Menurut data pemerintah Indonesia, China adalah mitra bisnis dan perdagangan terbesar Indonesia, menciptakan 250.000 lapangan kerja bagi Indonesia.
Menurut survei kuesioner, sebanyak 91,4% perusahaan China membina tenaga kerja Indonesia dengan metode "mengajar dan magang", memberikan pelatihan pra-kerja untuk karyawan Indonesia (84,3%), mengirimkan karyawan Indonesia ke China untuk pelatihan (50%), dan melaksanakan program pelatihan karyawan dengan pola kerjasama “sekolah-perusahaan” (37,1%).
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, selama ini kerja sama yang terjalin antara pemerintah Indonesia dan China banyak menghasilkan kemajuan yang luar biasa.
"Kita melihat selama kurun waktu 8 tahun terakhir, banyak kemajuan kerja sama Tiongkok dan Indonesia. Hubungan ini terus berkembang dan saling menguntungkan. Jadi mereka butuh kita, kita butuh dia," ujarnya dalam acara Laporan ‘Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tiongkok Indonesia 2020-2022’ di hotel Raffles, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2022).
Luhut mengatakan bahwa selama ini China banyak memberikan pelatihan, transfer teknologi, mendirikan Politeknik yang bertujuan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Meski begitu, Luhut menegaskan Indonesia tak bisa didikte.
"Jadi tidak ada negara satupun yang boleh mendikte Republik Indonesia, dan itu harus kita pegang. Jadi jangan pernah ada pikiran bahwa orang lain bisa ngatur kita," tandasnya.
Adapun menurut laporan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan China mementingkan kerja sama dengan pihak setempat, secara aktif menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat pengembangan bakat lokal.
Menurut data pemerintah Indonesia, China adalah mitra bisnis dan perdagangan terbesar Indonesia, menciptakan 250.000 lapangan kerja bagi Indonesia.
Menurut survei kuesioner, sebanyak 91,4% perusahaan China membina tenaga kerja Indonesia dengan metode "mengajar dan magang", memberikan pelatihan pra-kerja untuk karyawan Indonesia (84,3%), mengirimkan karyawan Indonesia ke China untuk pelatihan (50%), dan melaksanakan program pelatihan karyawan dengan pola kerjasama “sekolah-perusahaan” (37,1%).
Lihat Juga :
tulis komentar anda