Ini Strategi Pengelolaan Air Berkelanjutan Ala LPKR
Kamis, 10 November 2022 - 22:29 WIB
JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), perusahaan real estat dan layanankesehatan terbesar berdasarkan total aset dan pendapatan, berkomitmen dalam strategiberkelanjutan. Salah satunya dengan melakukan pengelolaan air .
Hal mana tampak padapembangunan beberapa kolam retensi di wilayah perumahan yang dikembangkan oleh LPKR. Tujuannya untuk mengumpulkan air hujan dan air limpasan, yang selanjutnya diolah untukdigunakan kembali.
(Baca juga:Banyak Aktivitas WFH, Konsumsi Air Bersih Meningkat)
Selain itu, mengolah air limbah untuk digunakan kembali pada kegiatanoperasional. Seperti di antaranya irigasi, pembersihan saluran air, menara pendingin, dan toilet flushing.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/11/2022), di kota mandiri Lippo Village yang dikembangkan LPKR, semua kebutuhan operasional sepertiirigasi dan pembersihan saluran air telah menggunakan air limbah yang diolah.
Selain operasionalreal estat, di properti lain seperti mal, rumah sakit, dan hotel, LPKR juga mencari cara untukmeningkatkan daur ulang air di lokasi masing-masing. Pada tahun 2021, terdapat peningkatanhingga tiga kali lipat atas volume air daur ulang yang digunakan di mal dibandingkan tahun 2020.
Sementara itu, di Kemang Village, Jakarta Selatan, sirkulasi air dapat dicapai melalui daur ulangdan pengelolaan air yang bertanggung jawab. Di bawah Kemang Village terdapat kolam retensidengan kapasitas 100.000 meter persegi dan berfungsi untuk mengumpulkan air hujan dan air limpasan dariarea sekitar Kemang.
(Baca juga:Begini Cara Arab Saudi Membuat Air Bersih)
Kolam retensi ini memiliki peran penting untuk mencegah banjir, dan jugaberfungsi sebagai sumber air dalam pengembangan yang terintegrasi. Instalasi pengolahan air diKemang Village memproses dan memproduksi air minum, sementara instalasi pengolahan airlimbah mengelola air limpasan untuk memproduksi air yang tidak dapat diminum untuk digunakankembali.
Hal mana tampak padapembangunan beberapa kolam retensi di wilayah perumahan yang dikembangkan oleh LPKR. Tujuannya untuk mengumpulkan air hujan dan air limpasan, yang selanjutnya diolah untukdigunakan kembali.
(Baca juga:Banyak Aktivitas WFH, Konsumsi Air Bersih Meningkat)
Selain itu, mengolah air limbah untuk digunakan kembali pada kegiatanoperasional. Seperti di antaranya irigasi, pembersihan saluran air, menara pendingin, dan toilet flushing.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/11/2022), di kota mandiri Lippo Village yang dikembangkan LPKR, semua kebutuhan operasional sepertiirigasi dan pembersihan saluran air telah menggunakan air limbah yang diolah.
Selain operasionalreal estat, di properti lain seperti mal, rumah sakit, dan hotel, LPKR juga mencari cara untukmeningkatkan daur ulang air di lokasi masing-masing. Pada tahun 2021, terdapat peningkatanhingga tiga kali lipat atas volume air daur ulang yang digunakan di mal dibandingkan tahun 2020.
Sementara itu, di Kemang Village, Jakarta Selatan, sirkulasi air dapat dicapai melalui daur ulangdan pengelolaan air yang bertanggung jawab. Di bawah Kemang Village terdapat kolam retensidengan kapasitas 100.000 meter persegi dan berfungsi untuk mengumpulkan air hujan dan air limpasan dariarea sekitar Kemang.
(Baca juga:Begini Cara Arab Saudi Membuat Air Bersih)
Kolam retensi ini memiliki peran penting untuk mencegah banjir, dan jugaberfungsi sebagai sumber air dalam pengembangan yang terintegrasi. Instalasi pengolahan air diKemang Village memproses dan memproduksi air minum, sementara instalasi pengolahan airlimbah mengelola air limpasan untuk memproduksi air yang tidak dapat diminum untuk digunakankembali.
tulis komentar anda