Pandemi Covid-19 Tak Pengaruhi Sektor Logistik dan Kurir
Rabu, 08 Juli 2020 - 09:29 WIB
JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) yang belum mereda telah menempatkan perekonomian Indonesia di ambang resesi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, kontraksi ekonomi pada kuartal kedua tahun ini diprediksi cukup dalam sehingga pemerintah mengoreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi dari 2,3% menjadi minus 0,4% hingga 1% pada akhir tahun 2020.
Kontraksi ekonomi tercermin dari lesunya kegiatan bisnis. Kendati sudah mulai beraktivitas, roda perekonomian bergerak tertatih-tatih. Sebagian malah mati suri. Meskipun begitu, ada sejumlah sektor usaha yang justru bertumbuh. Contohnya, bisnis e-commerce, bisnis penjualan makanan dan minuman serta ekspedisi dan kurir. Tumbuhnya sektor-sektor itu berimbas pula pada sektor lainnya seperti automotif. (Baca: Mulai Sekarang, Jangan Coba-coba dengan Pupuk Bersubsidi)
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) year to date Mei 2019-Mei 2020, Isuzu Giga tercatat tumbuh 3,6%, namun volume penjualannya minus 45,4%. Untuk Isuzu Elf, marketshare-nya naik 1,5%, namun penjualannya minus 29,8%.
Sementara Isuzu Traga membukukan marketshare 9,9%, tetapi penjualannya minus 9,6%. Padahal, total pasar kendaraan komersial pada periode yang sama melemah minus 37,5% di mana pada Mei 2019 tercatat penjualan sebanyak 97.484 unit dan pada Mei 2020 tercatat sebanyak 60.963 unit.
General Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengakui industri automotif termasuk salah satu yang mengalami penurunan penjualan saat pandemi Covid-19. Meski begitu, pasar kendaraan komersial masih cukup menjanjikan karena adanya pertumbuhan positif di sejumlah sektor bisnis pada saat pandemi. Contoh nya, sektor logistik dan kurir. “Kami yakin penjualan kendaraan komersial akan membaik walaupun untuk menyamai tahun lalu cukup berat,” paparnya.
Dia mengatakan peningkatan tersebut terjadi karena ada sejumlah sektor yang tumbuh pada masa pandemi seperti logistik dan kurir. (Baca juga: HIPMI Ajak Semua Pihak Dukung RUU Cipta Kerja)
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) M Feriadi meminta seluruh anggotanya tetap optimistis dan melakukan kesiap-siagaan agar pelayanan kepada masyarakat tetap prima.
Selain itu, Asperindo juga selalu berkomunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Kominfo, dan para stakeholder pemerintah lainnya. “Tujuannya agar kami dapat berperan aktif dan ikut berjuang di masa new normal,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, meski sudah memasuki era new normal, kegiatan logistik belum akan pulih seperti sedia kala. Pasalnya, bisnis logistik telah mengalami penurunan yang sangat tajam, yakni hingga 80% selama masa pandemi. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)
“Sejak Januari sudah terasa bahkan sejak Maret hampir tidak ada aktivitas. Tapi, sekarang mulai berge rak,” ungkapnya. (Hatim Varabi)
Kontraksi ekonomi tercermin dari lesunya kegiatan bisnis. Kendati sudah mulai beraktivitas, roda perekonomian bergerak tertatih-tatih. Sebagian malah mati suri. Meskipun begitu, ada sejumlah sektor usaha yang justru bertumbuh. Contohnya, bisnis e-commerce, bisnis penjualan makanan dan minuman serta ekspedisi dan kurir. Tumbuhnya sektor-sektor itu berimbas pula pada sektor lainnya seperti automotif. (Baca: Mulai Sekarang, Jangan Coba-coba dengan Pupuk Bersubsidi)
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) year to date Mei 2019-Mei 2020, Isuzu Giga tercatat tumbuh 3,6%, namun volume penjualannya minus 45,4%. Untuk Isuzu Elf, marketshare-nya naik 1,5%, namun penjualannya minus 29,8%.
Sementara Isuzu Traga membukukan marketshare 9,9%, tetapi penjualannya minus 9,6%. Padahal, total pasar kendaraan komersial pada periode yang sama melemah minus 37,5% di mana pada Mei 2019 tercatat penjualan sebanyak 97.484 unit dan pada Mei 2020 tercatat sebanyak 60.963 unit.
General Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengakui industri automotif termasuk salah satu yang mengalami penurunan penjualan saat pandemi Covid-19. Meski begitu, pasar kendaraan komersial masih cukup menjanjikan karena adanya pertumbuhan positif di sejumlah sektor bisnis pada saat pandemi. Contoh nya, sektor logistik dan kurir. “Kami yakin penjualan kendaraan komersial akan membaik walaupun untuk menyamai tahun lalu cukup berat,” paparnya.
Dia mengatakan peningkatan tersebut terjadi karena ada sejumlah sektor yang tumbuh pada masa pandemi seperti logistik dan kurir. (Baca juga: HIPMI Ajak Semua Pihak Dukung RUU Cipta Kerja)
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) M Feriadi meminta seluruh anggotanya tetap optimistis dan melakukan kesiap-siagaan agar pelayanan kepada masyarakat tetap prima.
Selain itu, Asperindo juga selalu berkomunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Kominfo, dan para stakeholder pemerintah lainnya. “Tujuannya agar kami dapat berperan aktif dan ikut berjuang di masa new normal,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, meski sudah memasuki era new normal, kegiatan logistik belum akan pulih seperti sedia kala. Pasalnya, bisnis logistik telah mengalami penurunan yang sangat tajam, yakni hingga 80% selama masa pandemi. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)
“Sejak Januari sudah terasa bahkan sejak Maret hampir tidak ada aktivitas. Tapi, sekarang mulai berge rak,” ungkapnya. (Hatim Varabi)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda