Kesepakatan Final, Smelter Vale Siap Beroperasi dan Serap 400 Pekerja

Senin, 14 November 2022 - 08:36 WIB
“Pasti ya, karena Vale selama 54 Tahun tidak pernah mengekspor bijih mentah. Jadi semua kita proses di dalam negeri ini,” ujarnya.

Febriany mengungkapkan, jika pabrik di Pomalaa ini akan berfungsi sebagai penyedia bahan baku baterai mobil listrik. Dengan begitu, proses produksi nantinya akan menjalankan prinsip terbarukan dengan menggunakan opsi energi lain yang bisa lebih rendah karbon.

“PT Vale sudah mengumumkan secara global pada 2021 di Glassco untuk carbon reduction sebanyak 33% pada tahun 2030, kemudian zero net pada 2050 mendatang," paparnya.

Saat ini, emiten tersebut sudah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) sebagai sumber daya energi pada setiap pabrik produksi sekaligus lebih ramah terhadap alam.

Di lokasi yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mendukung pengembangan smelter nikel di Pomalaa yang dilakukan Vale dan Huayou.

“Indonesia memiliki potensi sumber daya nikel, 20 miliar, jadi kita bisa manfaatkan untuk membangun industri, dan mendukung kebutuhan kita," katanya.

Menurut Menteri Arifin, Vale merupakan salah satu masa depan bagi negara, "Vale menjadikan kita menjual, bukan konsumen dari produk kita sendiri. Karena kita ingin menciptakan peluang kerja dan nilai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Menteri Arifin.

Untuk mencapai target alam, kata, Menteri Arifin, Indonesia juga membutuhkan sumber cadangan gas bumi, yaitu energi super yang menggantikan fosil menjadi energi terbarukan pada beberapa sektor.
(ars)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More