Kembangkan Energi Terbarukan, Luhut: Butuh Pendanaan Internasional
Senin, 14 November 2022 - 14:26 WIB
JAKARTA - Indonesia terus mengusahakan peralihan energi dari berbahan fosil ke energi baru terbarukan ( EBT ). Salah satunya dengan menyuntik mati pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu Bara.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan bahwa, Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi transisi yang adil dan terjangkau dari batu bara ke energi bersih sebagai prioritas nasional dan memasukkan transisi energi yang didorong oleh mekanisme pembiayaan yang berkelanjutan.
"Kami siap untuk mengimplementasikan program menuju penurunan bertahap termasuk pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara untuk pengurangan gas rumah kaca yang signifikan untuk target NDC (Nationally Determined Contribution/NDC) yang lebih ambisius," kata Luhut dikutip, Senin (14/11/2022).
Namun demikian, dalam proses transisi tersebut, perlunya pendanan yang besar agar peralihan tersebut berlangsung cepat. "Ini membutuhkan pendanaan internasional untuk bergerak lebih cepat," katanya.
Menko Luhut menambahkan Indonesia saat ini sedang menyelesaikan negosiasi kerja sama dengan International Partners Group yang dipimpin oleh Amerika Serikat-Jepang untuk program kemitraan transisi energi yang adil.
"Saya bangga atas tindakan yang telah dilakukan untuk membiayai transisi ke sistem energi bersih," katanya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan bahwa, Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi transisi yang adil dan terjangkau dari batu bara ke energi bersih sebagai prioritas nasional dan memasukkan transisi energi yang didorong oleh mekanisme pembiayaan yang berkelanjutan.
"Kami siap untuk mengimplementasikan program menuju penurunan bertahap termasuk pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara untuk pengurangan gas rumah kaca yang signifikan untuk target NDC (Nationally Determined Contribution/NDC) yang lebih ambisius," kata Luhut dikutip, Senin (14/11/2022).
Namun demikian, dalam proses transisi tersebut, perlunya pendanan yang besar agar peralihan tersebut berlangsung cepat. "Ini membutuhkan pendanaan internasional untuk bergerak lebih cepat," katanya.
Menko Luhut menambahkan Indonesia saat ini sedang menyelesaikan negosiasi kerja sama dengan International Partners Group yang dipimpin oleh Amerika Serikat-Jepang untuk program kemitraan transisi energi yang adil.
Baca Juga
"Saya bangga atas tindakan yang telah dilakukan untuk membiayai transisi ke sistem energi bersih," katanya.
(uka)
tulis komentar anda