Catet Nih! Utang Indonesia Turun ke Rp5.662 Triliun
Selasa, 15 November 2022 - 10:54 WIB
JAKARTA - Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2022 kembali menurun. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan III 2022 tercatat USD394,6 miliar atau setara Rp5.662 triliun (kurs asumsi APBN 2022 Rp14.350), turun dibandingkan dengan posisi utang pada triwulan II 2022 sebesar USD403,6 miliar (Rp5.791 triliun).
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta. Secara tahunan, posisi ULN triwulan III 2022 mengalami kontraksi sebesar 7,0% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 2,9% (yoy)," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono di Jakarta, Selasa (15/11/2022).
ULN pemerintah pada triwulan III 2022 masih melanjutkan penurunan. Posisi ULN pemerintah pada triwulan III 2022 sebesar USD182,3 miliar, lebih rendah dari posisi ULN pada triwulan II 2022 yang sebesar USD187,3 miliar.
Secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi 11,3% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 8,6% (yoy). Penurunan posisi ULN pemerintah disebabkan oleh perpindahan investasi pada surat berharga negara (SBN) domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor non-residen pada SBN domestik seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.
"Pelunasan atas beberapa pinjaman program dan proyek yang jatuh tempo juga turut mendukung penurunan ULN pemerintah pada periode laporan. Sementara itu, penarikan ULN pada triwulan III 2022 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah, termasuk upaya penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," ungkapnya.
Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2022 kembali menurun. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan III 2022 tercatat USD394,6 miliar atau setara Rp5.662 triliun (kurs asumsi APBN 2022 Rp14.350) , turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan II 2022 sebesar USD403,6 miliar (Rp5791 triliun).
Jika menggunakan kurs saat ini yang sekitar Rp15.500, maka total ULN Indonesia mencapai Rp6.116 triliun.
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta. Secara tahunan, posisi ULN triwulan III 2022 mengalami kontraksi sebesar 7,0% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 2,9% (yoy)," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono di Jakarta, Selasa (15/11/2022).
ULN pemerintah pada triwulan III 2022 masih melanjutkan penurunan. Posisi ULN pemerintah pada triwulan III 2022 sebesar USD182,3 miliar, lebih rendah dari posisi ULN pada triwulan II 2022 yang sebesar USD187,3 miliar.
Secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi 11,3% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 8,6% (yoy). Penurunan posisi ULN pemerintah disebabkan oleh perpindahan investasi pada surat berharga negara (SBN) domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor non-residen pada SBN domestik seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.
"Pelunasan atas beberapa pinjaman program dan proyek yang jatuh tempo juga turut mendukung penurunan ULN pemerintah pada periode laporan. Sementara itu, penarikan ULN pada triwulan III 2022 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah, termasuk upaya penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," ungkapnya.
Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2022 kembali menurun. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan III 2022 tercatat USD394,6 miliar atau setara Rp5.662 triliun (kurs asumsi APBN 2022 Rp14.350) , turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan II 2022 sebesar USD403,6 miliar (Rp5791 triliun).
Jika menggunakan kurs saat ini yang sekitar Rp15.500, maka total ULN Indonesia mencapai Rp6.116 triliun.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda