Produksi Buah Nusantara Meningkat, Tapi Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri
Selasa, 15 November 2022 - 17:58 WIB
Dari sisi konsumsi, Liferdi mengakui, konsumsi buah masyarakat Indonesia masih rendah. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, tingkat konsumsi buah hanya 36,35 kg/kapita/tahun. Di bawah standar FAO sebesar 73 kg/kapita/tahun. "Idealnya konsumsi sesuai standar FAO," ujar dia.
Tingkat konsumsi buah masyarakat Indonesia, kata Liferdi, baru sebesar 54,09% dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pisang merupakan buah paling banyak dikonsumsi, yakni rata-rata 24,71 gram/kapita/hari, diikuti jeruk (12,57 gram/kapita/hari), pepaya (11,71 gram/kapita/hari) dan semangka (8,57 gram/kapita/hari).
Karena itu, kata dia, pemerintah mendorong peningkatan produksi buah Nusantara. Pemerintah klaim dia, telah merumuskan kebijakan peningakan daya saing melalui peningkatan produksi, produktivitas, meningkatkan akses pasar dan logistik yang didukung pertanian ramah lingkungan.
"Strategi lewat pengembangan kampung buah dan pengembangan UMKM di kampung buah dan sistem digitalisasi," kata Liferdi.
Tingkat konsumsi buah masyarakat Indonesia, kata Liferdi, baru sebesar 54,09% dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pisang merupakan buah paling banyak dikonsumsi, yakni rata-rata 24,71 gram/kapita/hari, diikuti jeruk (12,57 gram/kapita/hari), pepaya (11,71 gram/kapita/hari) dan semangka (8,57 gram/kapita/hari).
Karena itu, kata dia, pemerintah mendorong peningkatan produksi buah Nusantara. Pemerintah klaim dia, telah merumuskan kebijakan peningakan daya saing melalui peningkatan produksi, produktivitas, meningkatkan akses pasar dan logistik yang didukung pertanian ramah lingkungan.
"Strategi lewat pengembangan kampung buah dan pengembangan UMKM di kampung buah dan sistem digitalisasi," kata Liferdi.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda