Harga Minyak Bergejolak Usai Serangan Udara Rusia Ganggu Pasokan ke Hungaria

Rabu, 16 November 2022 - 10:49 WIB
Serangan udara Rusia memicu kenaikan harga minyak. Foto/Dok
JAKARTA - Harga minyak mentah dunia bergerak fluktuatif pagi ini, Rabu (16/11/2022), setelah muncul berita bahwa pasokan minyak Rusia ke Hungaria melalui pipa 'Druzhba'' telah dihentikan sementara.



Data perdagangan Intercontinental Exchange (ICE) hingga pukul 10:01 WIB mencatat, harga minyak kontrak Januari 2023 terkoreksi 0,26% di USD93,62 per barel, setelah naik ke USD93,86 per barel di awal perdagangan.



Sementara West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Januari turun 0,29% sebesar USD86, per barel menyusul penguatan awal hingga ke USD86,92 per barel.

Krisis geopolitik di Eropa Timur terus menjadi penggerak harga minyak dunia. Pada Selasa malam (15/11/2022), pipa minyak Rusia yang mengalir ke Hungaria melalui Ukraina dikabarkan telah ditangguhkan, setelah adanya serangan udara Rusia yang menghantam sejumlah fasilitas listrik Ukraina di dekat perbatasan dengan Belarusia.

Kabar juga menyebut adanya serangan rudal dari armada Rusia yang menyasar ke Polandia dan diterangkan telah menewaskan dua orang di dekat perbatasan dengan Ukraina.

Eskalasi militer membuat harga minyak menjadi lebih tinggi karena kekhawatiran terhadap pasokan mencuat. Hal itu ditambah kebijakan Uni Eropa yang mengembargo minyak Rusia akan mulai berlaku pada 5 Desember mendatang.

Artinya, minyak sebanyak 1,4 juta barel per hari akan lenyap di pasar internasional, sebagaimana diungkap Badan Energi Internasional, dilansir Reuters, Rabu (16/11).

Faktor yang ikut mengerek harga minyak juga datang dari Amerika Serikat, yang baru mengumumkan kenaikan harga produsen, kendati masih lebih rendah dari yang diharapkan. Diketahui, indeks harga produsen (PPI) periode Oktober naik 8% yoy, lebih rendah dari bulan September sebanyak 8,5%.

Baca juga: Biden Gelar Rapat Darurat di Sela KTT G20 Bahas Serangan Rudal di Polandia

Stok minyak mentah AS dikabarkan juga turun sekitar 5,8 juta barel per 11 November, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada Selasa. Persediaan bensin naik sekitar 1,7 juta barel, sementara stok sulingan naik sekitar 850.000 barel.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More