Hingga Oktober, Pemerintah Sudah Habiskan Rp2.351 Triliun untuk Belanja
Kamis, 24 November 2022 - 14:44 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa kinerja positif Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) terus berlanjut hingga Oktober 2022. Belanja negara mencapai Rp2.351,1 triliun, atau setara 75,7% terhadap APBN.
"Ini terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp754,1 triliun. Belanja ini dimanfaatkan untuk penyaluran berbagai bansos dan program PEN ke masyarakat, pengadaan peralatan, jaringan, irigasi, belanja pegawai termasuk THR dan gaji ke-13, serta kegiatan operasional K/L," ujar Sri dalam konferensi pers APBN KITA edisi November 2022 di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Kemudian, belanja non-K/L adalah Rp917,7 triliun yang utamanya untuk mendukung penyaluran subsidi, kompensasi BBM dan listrik, dan pembayaran pensiun (termasuk THR dan pensiun 13), serta jaminan kesehatan ASN.
"Transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp679,23 triliun. Sebagian besar jenis TKD mengalami kinerja penyaluran disebabkan kepatuhan pemda yang lebih baik," ungkap Sri.
Sri menyebut bahwa pembiayaan investasi tercatat sebesar Rp77,92 triliun, terutama pembiayaan investasi sektor infrastruktur khususnya dalam penyelesaian proyek strategis nasional dan pembiayaan sektor perumahan.
"Melalui belanja negara dan pembiayaan investasi, APBN sebagai shock absorber melindungi masyarakat, mendukung sektor prioritas, dan mendorong pemulihan ekonomi," tandasnya.
Baca Juga
"Ini terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp754,1 triliun. Belanja ini dimanfaatkan untuk penyaluran berbagai bansos dan program PEN ke masyarakat, pengadaan peralatan, jaringan, irigasi, belanja pegawai termasuk THR dan gaji ke-13, serta kegiatan operasional K/L," ujar Sri dalam konferensi pers APBN KITA edisi November 2022 di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Kemudian, belanja non-K/L adalah Rp917,7 triliun yang utamanya untuk mendukung penyaluran subsidi, kompensasi BBM dan listrik, dan pembayaran pensiun (termasuk THR dan pensiun 13), serta jaminan kesehatan ASN.
"Transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp679,23 triliun. Sebagian besar jenis TKD mengalami kinerja penyaluran disebabkan kepatuhan pemda yang lebih baik," ungkap Sri.
Sri menyebut bahwa pembiayaan investasi tercatat sebesar Rp77,92 triliun, terutama pembiayaan investasi sektor infrastruktur khususnya dalam penyelesaian proyek strategis nasional dan pembiayaan sektor perumahan.
Baca Juga
"Melalui belanja negara dan pembiayaan investasi, APBN sebagai shock absorber melindungi masyarakat, mendukung sektor prioritas, dan mendorong pemulihan ekonomi," tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda