Buka Tutup Skema Subsidi Energi, Akankah Kali Ini Terealisasi?
Kamis, 09 Juli 2020 - 13:33 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali mewacanakan pengubahan formulasi subsidi energi. Saat ini subsidi energi yang menggunakan skema terbuka memang menjadi sebuah pemborosan. Pasalnya, siapa saja, bahkan orang kaya sekalipun, bisa menikmati subsidi itu.
Dalam rapat dengan anggota Badan Anggaran DPR, Kemenkeu menyatakan bakal menggodok subsidi energi tahun 2021 agar bisa lebih tepat sasaran kepada masyarakat. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, skema transformasi itu akan dilakukan bertahap agar tidak memberikan kebingungan pada masyarakat. Besar kemungkinan skema subsidi energi tertutup bakal diterapkan pemerintah.
"Kita akan formulasi supaya tidak memberi shock kepada masyarakat. Namun kita bisa menuju pada subsidi yang target langsung ke masyarakat. Kita akan formulasikan masukan ini, dalam kami akan bicara dengan menteri teknis terkait dan juga pada sidang kabinet," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/7/2020). ( Baca juga: Ahmad Muzani Sebut Presiden Siapkan Subsidi Internet dan Rapid Test Santri )
Dia melanjutkan subsidi yang baik adalah yang memenuhi target. Imbas Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat menjadi salah satu pertimbangan dalam kebijakan subsidi tersebut.
"Namun secara bertahap kita bisa menuju kepada subsidi yang ditargetkan langsung ke masyarakat. Kami akan formulasikan dan kami akan bicara dengan menteri terkait, yaitu Kementerian ESDM, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, dan juga pada sidang kabinet," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Panja Banggar DPR RI Muhammad Nasir Djamil memutuskan, skema subsidi energi di tahun depan tetap sama seperti tahun ini, yakni menggunakan basis komoditas. Artinya, rencana pemerintah untuk melakukan reformasi subsidi energi berdasarkan profil orang belum bisa dilakukan di 2021.
"Dalam panja saya sampaikan tidak ada ada niat pemerintah untuk mencabut susbdi. Pemerintah ke depan (menargetkan) subsidinya tidak dalam komoditas, tapi kepada orang," tandasnya.
Sejatinya, wacana subsidi yang diinginkan pemerintah sudah sejak lama dikemukakan. Berbagai persoalan membuatnya tak terwujud hingga saat ini. Apakah wacana yang baru digulirkan kembali ini akan berhasil?
Dalam rapat dengan anggota Badan Anggaran DPR, Kemenkeu menyatakan bakal menggodok subsidi energi tahun 2021 agar bisa lebih tepat sasaran kepada masyarakat. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, skema transformasi itu akan dilakukan bertahap agar tidak memberikan kebingungan pada masyarakat. Besar kemungkinan skema subsidi energi tertutup bakal diterapkan pemerintah.
"Kita akan formulasi supaya tidak memberi shock kepada masyarakat. Namun kita bisa menuju pada subsidi yang target langsung ke masyarakat. Kita akan formulasikan masukan ini, dalam kami akan bicara dengan menteri teknis terkait dan juga pada sidang kabinet," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/7/2020). ( Baca juga: Ahmad Muzani Sebut Presiden Siapkan Subsidi Internet dan Rapid Test Santri )
Dia melanjutkan subsidi yang baik adalah yang memenuhi target. Imbas Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat menjadi salah satu pertimbangan dalam kebijakan subsidi tersebut.
"Namun secara bertahap kita bisa menuju kepada subsidi yang ditargetkan langsung ke masyarakat. Kami akan formulasikan dan kami akan bicara dengan menteri terkait, yaitu Kementerian ESDM, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, dan juga pada sidang kabinet," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Panja Banggar DPR RI Muhammad Nasir Djamil memutuskan, skema subsidi energi di tahun depan tetap sama seperti tahun ini, yakni menggunakan basis komoditas. Artinya, rencana pemerintah untuk melakukan reformasi subsidi energi berdasarkan profil orang belum bisa dilakukan di 2021.
"Dalam panja saya sampaikan tidak ada ada niat pemerintah untuk mencabut susbdi. Pemerintah ke depan (menargetkan) subsidinya tidak dalam komoditas, tapi kepada orang," tandasnya.
Sejatinya, wacana subsidi yang diinginkan pemerintah sudah sejak lama dikemukakan. Berbagai persoalan membuatnya tak terwujud hingga saat ini. Apakah wacana yang baru digulirkan kembali ini akan berhasil?
(uka)
tulis komentar anda