Jelaskan Belanja APBN ke Rakyat, Sri Mulyani Sering Minta Bantuan Pak Bas
Rabu, 07 Desember 2022 - 13:40 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengaku, sering meminta bantuan kepada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono atau yang akrab disapa Pak Bas. Bantuan yang diminta Menkeu kepada Pak Bas yakni perihal mengkomunikasikan soal belanja APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) ke masyarakat.
"Makanya saya sering minta Pak Bas, 'Pak Bas tolong bantuin kita berkomunikasi', karena kalau menjelaskan ke masyarakat untuk belanja yang tidak terlihat barangnya tapi penting, katakanlah belanja untuk gaji guru, menaikkan untuk penelitian, subsidi, dan bansos, itu masyarakat merasa tidak melihat hasilnya padahal itu penting. Makanya dilengkapi dengan komunikasi mengenai belanja negara yang mudah ditangkap oleh indra masyarakat," ujar Sri Mulyani dalam acara Serah Terima Barang Milik Negara (BMN) Kementerian PUPR Tahap II secara virtual di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Dia menyebut, esensi pembangunan adalah membangun untuk menciptakan dampak kesejahteraan rakyat. Untuk pembangunan ini, sebagian dilakukan oleh uang negara, serta sebagian oleh masyarakat dan pihak swasta.
"Kalau yang digunakan adalah uang negara, maka dia harus dipertanggungjawabkan juga kepada publik melalui mekanisme APBN," beber Menkeu.
Oleh karena itu, setiap tahun pihaknya pasti menyampaikan seberapa banyak anggaran akan dibelanjakan pada tahun anggaran tertentu. "Seperti pada tahun ini 2022 dan tahun depan 2023, kita akan membelanjakan lebih dari Rp3.000 triliun," ungkap Sri Mulyani.
Anggaran tersebut, lanjut dia, sebagian adalah untuk belanja bantuan sosial, membantu masyarakat yang belum mampu dan rentan. "Ataupun yang terkena bencana saat ini, yang pasti Pak Bas sedang dalam posisi siap dan sigap untuk membantu masyarakat dan pemerintah daerah yang menghadapi bencana," tambahnya.
Sri mengatakan, pada bulan Desember, pihaknya juga meningkatkan kewaspadaan karena biasanya memasuki musim hujan yang menimbulkan dampak pada situasi keamanan dan keselamatan masyarakat dengan munculnya bencana-bencana alam.
"Dan tentu kita juga melihat APBN yang kita belanjakan untuk berbagai belanja modal, seperti pembangunan infrastruktur. Kita juga tahu bahwa APBN juga berguna bagi masyarakat dalam berbagai bentuk belanja yang mereka bisa rasakan secara langsung maupun tidak langsung," ucapnya.
Bahkan sebut dia, mungkin masyarakat perlu untuk sering-sering dijelaskan soal belanja negara, seperti misalnya belanja negara subsidi listrik, subsidi BBM, dan juga subsidi pupuk.
"Biasanya subsidi ini tidak terlihat barangnya, tapi dirasakan sekali dampaknya. Yang terlihat barangnya dan memang mudah dikomunikasikan adalah kalau belanja negara itu dalam bentuk belanja untuk menghasilkan aset atau BMN, yaitu membangun infrastruktur," pungkas Sri.
"Makanya saya sering minta Pak Bas, 'Pak Bas tolong bantuin kita berkomunikasi', karena kalau menjelaskan ke masyarakat untuk belanja yang tidak terlihat barangnya tapi penting, katakanlah belanja untuk gaji guru, menaikkan untuk penelitian, subsidi, dan bansos, itu masyarakat merasa tidak melihat hasilnya padahal itu penting. Makanya dilengkapi dengan komunikasi mengenai belanja negara yang mudah ditangkap oleh indra masyarakat," ujar Sri Mulyani dalam acara Serah Terima Barang Milik Negara (BMN) Kementerian PUPR Tahap II secara virtual di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Dia menyebut, esensi pembangunan adalah membangun untuk menciptakan dampak kesejahteraan rakyat. Untuk pembangunan ini, sebagian dilakukan oleh uang negara, serta sebagian oleh masyarakat dan pihak swasta.
"Kalau yang digunakan adalah uang negara, maka dia harus dipertanggungjawabkan juga kepada publik melalui mekanisme APBN," beber Menkeu.
Oleh karena itu, setiap tahun pihaknya pasti menyampaikan seberapa banyak anggaran akan dibelanjakan pada tahun anggaran tertentu. "Seperti pada tahun ini 2022 dan tahun depan 2023, kita akan membelanjakan lebih dari Rp3.000 triliun," ungkap Sri Mulyani.
Anggaran tersebut, lanjut dia, sebagian adalah untuk belanja bantuan sosial, membantu masyarakat yang belum mampu dan rentan. "Ataupun yang terkena bencana saat ini, yang pasti Pak Bas sedang dalam posisi siap dan sigap untuk membantu masyarakat dan pemerintah daerah yang menghadapi bencana," tambahnya.
Baca Juga
Sri mengatakan, pada bulan Desember, pihaknya juga meningkatkan kewaspadaan karena biasanya memasuki musim hujan yang menimbulkan dampak pada situasi keamanan dan keselamatan masyarakat dengan munculnya bencana-bencana alam.
"Dan tentu kita juga melihat APBN yang kita belanjakan untuk berbagai belanja modal, seperti pembangunan infrastruktur. Kita juga tahu bahwa APBN juga berguna bagi masyarakat dalam berbagai bentuk belanja yang mereka bisa rasakan secara langsung maupun tidak langsung," ucapnya.
Bahkan sebut dia, mungkin masyarakat perlu untuk sering-sering dijelaskan soal belanja negara, seperti misalnya belanja negara subsidi listrik, subsidi BBM, dan juga subsidi pupuk.
"Biasanya subsidi ini tidak terlihat barangnya, tapi dirasakan sekali dampaknya. Yang terlihat barangnya dan memang mudah dikomunikasikan adalah kalau belanja negara itu dalam bentuk belanja untuk menghasilkan aset atau BMN, yaitu membangun infrastruktur," pungkas Sri.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda