Lolos Delapan Besar Piala Dunia, Begini Potret Ekonomi Maroko
Kamis, 08 Desember 2022 - 10:49 WIB
JAKARTA - Maroko tiba-tiba menjadi sorotan dunia. Di ajang Piala Dunia 2022 , negara yang terletak di Afrika bagian Utara ini "menindas" Spanyol, salah satu negara bekas penjajahnya, lewat drama adu tendangan maut. Maroko pun lolos ke babak perempat final atau delapan besar.
Secara ekonomi, bisa dibilang, Maroko masih jauh di bawah Indonesia. PDB per kapita negara yang memiliki garis pantai sangat panjang di Samudera Atlantik ini hanya sebesar USD3.496,76 (2021). Angka itu masih kalah oleh Indonesia yang sebesar USD4.291,81.
Tak cuma itu, PDB Maroko yang sebesar USD132,7 miliar (2021) juga tak ada apa-apanya dibanding Indonesia yang mencapai USD1,18 triliun. Secara demografi dan geografis, Maroko juga "lewat" oleh Indonesia.
Negara dengan luas 446.550 km2 ini hanya dihuni dengan populasi sebanyak 37,3 juta jiwa (2021). Luas itu tak lebih lebar dari Pulau Sumatra yang 473.481 km2 dengan jumlah penduduk mencapai 58,56 juta jiwa.
Namun untuk pertumbuhan ekonomi di 2021, Maroko "menggunduli" Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Maroko mencapai 7,4% pada tahun 2021, sedangkan Indonesia hanya tumbuh 3,69%.
Ekonomi Maroko dianggap sebagai ekonomi yang relatif liberal, diatur oleh hukum penawaran dan permintaan. Sejak tahun 1993, Maroko mengikuti kebijakan privatisasi sektor ekonomi tertentu yang dulu berada di tangan pemerintah.
Maroko telah menjadi pemain utama dalam urusan ekonomi Afrika, dan merupakan ekonomi Afrika terbesar ke-5 berdasarkan PDB (PPP). Forum Ekonomi Dunia menempatkan Maroko sebagai ekonomi paling kompetitif pertama di Afrika Utara, dalam Laporan Daya Saing Afrika 2014–2015.
Sektor jasa menyumbang lebih dari setengah dari PDB dan sektor industri--yang terdiri dari pertambangan, konstruksi, dan manufaktur--merupakan tambahan seperempat. Sektor yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi adalah sektor pariwisata, telekomunikasi, dan tekstil.
Secara ekonomi, bisa dibilang, Maroko masih jauh di bawah Indonesia. PDB per kapita negara yang memiliki garis pantai sangat panjang di Samudera Atlantik ini hanya sebesar USD3.496,76 (2021). Angka itu masih kalah oleh Indonesia yang sebesar USD4.291,81.
Tak cuma itu, PDB Maroko yang sebesar USD132,7 miliar (2021) juga tak ada apa-apanya dibanding Indonesia yang mencapai USD1,18 triliun. Secara demografi dan geografis, Maroko juga "lewat" oleh Indonesia.
Negara dengan luas 446.550 km2 ini hanya dihuni dengan populasi sebanyak 37,3 juta jiwa (2021). Luas itu tak lebih lebar dari Pulau Sumatra yang 473.481 km2 dengan jumlah penduduk mencapai 58,56 juta jiwa.
Namun untuk pertumbuhan ekonomi di 2021, Maroko "menggunduli" Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Maroko mencapai 7,4% pada tahun 2021, sedangkan Indonesia hanya tumbuh 3,69%.
Ekonomi Maroko dianggap sebagai ekonomi yang relatif liberal, diatur oleh hukum penawaran dan permintaan. Sejak tahun 1993, Maroko mengikuti kebijakan privatisasi sektor ekonomi tertentu yang dulu berada di tangan pemerintah.
Maroko telah menjadi pemain utama dalam urusan ekonomi Afrika, dan merupakan ekonomi Afrika terbesar ke-5 berdasarkan PDB (PPP). Forum Ekonomi Dunia menempatkan Maroko sebagai ekonomi paling kompetitif pertama di Afrika Utara, dalam Laporan Daya Saing Afrika 2014–2015.
Sektor jasa menyumbang lebih dari setengah dari PDB dan sektor industri--yang terdiri dari pertambangan, konstruksi, dan manufaktur--merupakan tambahan seperempat. Sektor yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi adalah sektor pariwisata, telekomunikasi, dan tekstil.
tulis komentar anda