10 Orang Kaya Dermawan dari Asia, Sumbang Triliunan demi Kemanusiaan
Jum'at, 09 Desember 2022 - 14:53 WIB
"Desain adalah cara disiplin untuk mempraktikkan kreativitas, dan pendidikan desain adalah pelengkap pendidikan STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) tradisional," kata Gerald Chan, salah satu pendiri perusahaan investasi Morningside Group.
MIT adalah salah satu penerima sumbangan terbaru dari keluarga Chan untuk universitas-universitas Amerika. Pada September 2021, yayasannya mendonasikan USD175 juta ke fakultas kedokteran Universitas Massachusetts. Pada tahun 2014, yayasan menjanjikan USD350 juta kepada Universitas Harvard yang menjadi almamater Gerald.
5. Ashok Soota
Taipan teknologi Ashok Soota telah menjanjikan 6 miliar rupee atau sekitar USD75 juta kepada sebuah penelitian medis yang ia dirikan pada April 2021 untuk mempelajari penuaan dan penyakit saraf.
Dia memulai SKAN - yang merupakan singkatan dari pengetahuan ilmiah untuk penuaan dan penyakit saraf - dengan pengeluaran 2 miliar rupee. Dia berencana untuk melepaskan uang itu selama 10 tahun ke depan.
Soota, yang mendapatkan kekayaannya dari saham mayoritas di perusahaan layanan perangkat lunak Happiest Minds Technologies yang berbasis di Bangalore, mengatakan SKAN sudah bekerja sama dengan Pusat Penelitian Otak di Institut Sains India untuk penelitian yang berkaitan dengan penyakit Parkinson, dan dengan Institut Nasional untuk Kesehatan Mental dan Ilmu Saraf untuk penelitian tentang stroke.
Pada Juni 2021, SKAN memberikan hibah sebesar 200 juta rupee kepada almamater Soota, Indian Institute of Technology Roorkee, untuk mendanai proyek penelitian bersama, membuat laboratorium dan mensponsori jabatan profesor dan tiga beasiswa fakultas.
6. Joon Wanavit
Pendiri Hatari Electric ini pada bulan Juli lalu menyumbangkan 900 juta baht atau setara USD24 juta kepada Yayasan Ramathibodi, yang mengumpulkan dana untuk Rumah Sakit Ramathibodi dan layanan kesehatan publiknya. Dari total bantuan tersebut, 160 juta baht dialokasikan untuk sekolah perawat rumah sakit, 300 juta baht untuk pusat pembelajaran medis, dan 440 juta baht untuk gedung rumah sakit baru dan pusat inovasi medis.
Menurut sebuah laporan berita Thailand, pengusaha low profile itu dikutip mengatakan pada saat itu, “Anak-anak saya memiliki karir dan uang mereka sendiri. Saya ingin menyumbangkan uang ini kembali ke pasien umum.”
MIT adalah salah satu penerima sumbangan terbaru dari keluarga Chan untuk universitas-universitas Amerika. Pada September 2021, yayasannya mendonasikan USD175 juta ke fakultas kedokteran Universitas Massachusetts. Pada tahun 2014, yayasan menjanjikan USD350 juta kepada Universitas Harvard yang menjadi almamater Gerald.
5. Ashok Soota
Taipan teknologi Ashok Soota telah menjanjikan 6 miliar rupee atau sekitar USD75 juta kepada sebuah penelitian medis yang ia dirikan pada April 2021 untuk mempelajari penuaan dan penyakit saraf.
Dia memulai SKAN - yang merupakan singkatan dari pengetahuan ilmiah untuk penuaan dan penyakit saraf - dengan pengeluaran 2 miliar rupee. Dia berencana untuk melepaskan uang itu selama 10 tahun ke depan.
Soota, yang mendapatkan kekayaannya dari saham mayoritas di perusahaan layanan perangkat lunak Happiest Minds Technologies yang berbasis di Bangalore, mengatakan SKAN sudah bekerja sama dengan Pusat Penelitian Otak di Institut Sains India untuk penelitian yang berkaitan dengan penyakit Parkinson, dan dengan Institut Nasional untuk Kesehatan Mental dan Ilmu Saraf untuk penelitian tentang stroke.
Pada Juni 2021, SKAN memberikan hibah sebesar 200 juta rupee kepada almamater Soota, Indian Institute of Technology Roorkee, untuk mendanai proyek penelitian bersama, membuat laboratorium dan mensponsori jabatan profesor dan tiga beasiswa fakultas.
6. Joon Wanavit
Pendiri Hatari Electric ini pada bulan Juli lalu menyumbangkan 900 juta baht atau setara USD24 juta kepada Yayasan Ramathibodi, yang mengumpulkan dana untuk Rumah Sakit Ramathibodi dan layanan kesehatan publiknya. Dari total bantuan tersebut, 160 juta baht dialokasikan untuk sekolah perawat rumah sakit, 300 juta baht untuk pusat pembelajaran medis, dan 440 juta baht untuk gedung rumah sakit baru dan pusat inovasi medis.
Menurut sebuah laporan berita Thailand, pengusaha low profile itu dikutip mengatakan pada saat itu, “Anak-anak saya memiliki karir dan uang mereka sendiri. Saya ingin menyumbangkan uang ini kembali ke pasien umum.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda