Yuk Nikmati Serunya Menjelajah Kampung Wisata Rejowinangun Yogyakarta
Selasa, 20 Desember 2022 - 20:21 WIB
YOGYAKARTA - Mendengar nama Yogyakarta tentu sudah familier dalam benak kita. Ya, Yogyakarta yang dikenal sebagai Kota Gudeg ini memiliki berbagai destinasi wisata favorit yang sudah tersohor hingga ke mancanegara. Tidak hanya destinasi wisatanya, masyarakat Yogyakarta terkenal sangat kental dengan tradisi, adat-istiadat, dan budayanya.
Pemerintah Provinsi Yogyakarta terus mengembangkan potensi desa wisata sebagai destinasi wisata untuk menarik kunjungan wisatawan. Salah satunya Kampung Wisata Rejowinangun , Kecamatan Kotagede, yang juga terpilih menjadi salah satu dari 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Setiap wisatawan yang datang ke Kampung Wisata Rejowinangun, akan disuguhkan dengan klaster wisata, yang tentunya menarik untuk dikulik. Kampung wisata ini pernah menjadi juara 2 tingkat nasional sebagai kampung percontohan, karena satu-satunya kampung yang mempunyai klaster.
Tujuan pengklasteran ini adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mengenali potensi masing-masing wilayah. Selain itu, mempermudah lembaga sosial, pemerintah kelurahan maupun Organisasi Perangkat Daerah yang akan membuat program, sehingga bisa tepat sasaran. Dengan adanya pengklasteran ini, maka pengembangan potensi akan semakin cepat dan terarah.
Setiap klaster memiliki berbagai macam kegiatan dan produk unggulan. Kampung budaya berada di RW 01 sampai 05 dengan potensi seni, seperti wayang durasi 2 jam berbahasa Inggris, karawitan, sanggar tari, keroncong, jathilan anak, mocopat, hadroh, angklung, hingga gejog lesung.
Ada juga klaster herbal di RW 08 dan 09 Kelurahan Rejowinangun yang merupakan sentra pembuat jamu instan dan jamu gendong yang diberi nama J’GER (Jamu Gendong Rejowinangun). Warga klaster herbal menanam tanaman herbal di setiap rumah, jalan-jalan, dan gang.
Warga RW 10 di Kampung Rejowinangun juga memproduksi kue dan keripik daun yang sudah bersertifikasi dari BPOM. Tidak hanya memproduksi keripik, di klaster ini juga terdapat Bakmi Jowo Mbah Gito yang begitu populer.
Desa Wisata Ramah Berkendara
Rejowinangun banyak memiliki potensi, baik fisik maupun non fisik. Segala pencapaian ini akhirnya mendapat apresiasi langsung dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat berkunjung beberapa waktu lalu.
Pemerintah Provinsi Yogyakarta terus mengembangkan potensi desa wisata sebagai destinasi wisata untuk menarik kunjungan wisatawan. Salah satunya Kampung Wisata Rejowinangun , Kecamatan Kotagede, yang juga terpilih menjadi salah satu dari 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Setiap wisatawan yang datang ke Kampung Wisata Rejowinangun, akan disuguhkan dengan klaster wisata, yang tentunya menarik untuk dikulik. Kampung wisata ini pernah menjadi juara 2 tingkat nasional sebagai kampung percontohan, karena satu-satunya kampung yang mempunyai klaster.
Tujuan pengklasteran ini adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mengenali potensi masing-masing wilayah. Selain itu, mempermudah lembaga sosial, pemerintah kelurahan maupun Organisasi Perangkat Daerah yang akan membuat program, sehingga bisa tepat sasaran. Dengan adanya pengklasteran ini, maka pengembangan potensi akan semakin cepat dan terarah.
Setiap klaster memiliki berbagai macam kegiatan dan produk unggulan. Kampung budaya berada di RW 01 sampai 05 dengan potensi seni, seperti wayang durasi 2 jam berbahasa Inggris, karawitan, sanggar tari, keroncong, jathilan anak, mocopat, hadroh, angklung, hingga gejog lesung.
Ada juga klaster herbal di RW 08 dan 09 Kelurahan Rejowinangun yang merupakan sentra pembuat jamu instan dan jamu gendong yang diberi nama J’GER (Jamu Gendong Rejowinangun). Warga klaster herbal menanam tanaman herbal di setiap rumah, jalan-jalan, dan gang.
Warga RW 10 di Kampung Rejowinangun juga memproduksi kue dan keripik daun yang sudah bersertifikasi dari BPOM. Tidak hanya memproduksi keripik, di klaster ini juga terdapat Bakmi Jowo Mbah Gito yang begitu populer.
Desa Wisata Ramah Berkendara
Rejowinangun banyak memiliki potensi, baik fisik maupun non fisik. Segala pencapaian ini akhirnya mendapat apresiasi langsung dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat berkunjung beberapa waktu lalu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda