Hasil Survei, Generasi Z Paling Optimis Beraktivitas di Era New Normal
Sabtu, 11 Juli 2020 - 14:00 WIB
JAKARTA - Survei terhadap aktivitas masyarakat di tempat publik pada era new normal yang digelar Lifepal.co.id menunjukkan, kelompok masyarakat berusia muda menjadi yang paling berani beraktivitas di tempat publik. Kelompok ini juga menjadi yang paling banyak terlibat dalam aktivitas ekonomi.
Secara terinci, survei Lifepal menyebutkan Generasi Z, yakni kelompok masyarakat dengan rentang usia 15 hingga 25 tahun di Jakarta akan menjadi kelompok usia yang paling berani beraktivitas di tempat publik saat new normal ketimbang Millennial, Generation X, hingga Baby Boomers.
Selain menunjukkan adanya penurunan aktivitas masyarakat sebesar 58% hasil survei Lifepal itu juga menunjukkan beberapa temuan menarik. Salah satunya adalah semakin muda kelompok usianya, makin berani pula mereka beraktivitas di tempat umum saat New Normal.
Sementara itu, makin tua kelompok usianya, semakin rendah keinginan untuk beraktivitas di berbagai tempat publik dan adanya perbedaan frekuensi aktivitas masyarakat dalam klasifikasi penghasilan dan gender.
Survei ini dilakukan dengan metode random sampling terhadap 561 responden dengan rentang usia 15 hingga 74 tahun. Para responden adalah warga yang berdomisili di Jakarta dan atau yang beraktivitas rutin di Jakarta.
Survei itu menunjukkan, di era new normal, frekuensi aktivitas belanja indoor di pusat perbelanjaan, minimarket, atau supermarket yang dilakukan Generasi Z, atau kelompok usia 15 hingga 25 tahun akan mencapai 67,4% atau lebih tinggi ketimbang kelompok usia lainnya.
(Baca Juga: Pusat Perbelanjaan Dibuka, Kunjungan ke Ruang Ritel Masih Sepi)
Sebagai informasi, supermarket dan minimarket yang menjual barang-barang kebutuhan pokok memang tetap diperbolehkan beroperasi di masa PSBB meski diwajibkan memberlakukan protokol kesehatan ketat, seperti memberlakukan physical distancing di kasir hingga menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan.
Meski memiliki level risiko penularan Covid-19 yang sangat tinggi, Generasi Z juga paling berani belanja di pasar tradisional. Menurut pakar Epidemiologi FKM UI Dr Tri Yunis Miko Wahyono, berbelanja di pasar tradisional memiliki risiko penularan Covid-19 yang sangat tinggi apabila tidak mentaati protokol kesehatan.
Secara terinci, survei Lifepal menyebutkan Generasi Z, yakni kelompok masyarakat dengan rentang usia 15 hingga 25 tahun di Jakarta akan menjadi kelompok usia yang paling berani beraktivitas di tempat publik saat new normal ketimbang Millennial, Generation X, hingga Baby Boomers.
Selain menunjukkan adanya penurunan aktivitas masyarakat sebesar 58% hasil survei Lifepal itu juga menunjukkan beberapa temuan menarik. Salah satunya adalah semakin muda kelompok usianya, makin berani pula mereka beraktivitas di tempat umum saat New Normal.
Sementara itu, makin tua kelompok usianya, semakin rendah keinginan untuk beraktivitas di berbagai tempat publik dan adanya perbedaan frekuensi aktivitas masyarakat dalam klasifikasi penghasilan dan gender.
Survei ini dilakukan dengan metode random sampling terhadap 561 responden dengan rentang usia 15 hingga 74 tahun. Para responden adalah warga yang berdomisili di Jakarta dan atau yang beraktivitas rutin di Jakarta.
Survei itu menunjukkan, di era new normal, frekuensi aktivitas belanja indoor di pusat perbelanjaan, minimarket, atau supermarket yang dilakukan Generasi Z, atau kelompok usia 15 hingga 25 tahun akan mencapai 67,4% atau lebih tinggi ketimbang kelompok usia lainnya.
(Baca Juga: Pusat Perbelanjaan Dibuka, Kunjungan ke Ruang Ritel Masih Sepi)
Sebagai informasi, supermarket dan minimarket yang menjual barang-barang kebutuhan pokok memang tetap diperbolehkan beroperasi di masa PSBB meski diwajibkan memberlakukan protokol kesehatan ketat, seperti memberlakukan physical distancing di kasir hingga menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan.
Meski memiliki level risiko penularan Covid-19 yang sangat tinggi, Generasi Z juga paling berani belanja di pasar tradisional. Menurut pakar Epidemiologi FKM UI Dr Tri Yunis Miko Wahyono, berbelanja di pasar tradisional memiliki risiko penularan Covid-19 yang sangat tinggi apabila tidak mentaati protokol kesehatan.
tulis komentar anda