Naik 6% Lebih, Penjualan Listrik PLN Tembus 250 TWh
Sabtu, 24 Desember 2022 - 15:15 WIB
JAKARTA - Penjualan listrik PT PLN (Persero) mengalami kenaikan signifikan di masa pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Penjualan kumulatif PLN sampai dengan bulan November 2022 mencapai 250,4 terawatt hour (TWh) yang secara YoY tumbuh 6,61%.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pemulihan ekonomi menjadi salah satu pendorong pertumbuhan listrik di tahun ini. Ia menjelaskan konsumsi listrik di sektor rumah tangga masih mendominasi, meski dari sisi industri dan bisnis sudah jauh lebih baik dibandingkan masa pandemi kemarin.
"Ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami PLN tentu siap mendukung pertumbuhan ekonomi dengan pasokan listrik yang andal sehingga sektor Industri dan bisnis bisa bersaing dan makin tumbuh," ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Sabtu (24/12/2022).
Darmawan merinci, sektor yang berkontribusi paling besar pada konsumsi listrik di tahun 2022 adalah segmen rumah tangga, sebesar 106,23 TWh (42,43%). Kemudian disusul segmen industri sebesar 81,17 TWh (32,42%), segmen bisnis sebesar 43,99 TWh (17,57%), segmen sosial sebesar 9,18 TWh (3,67%), dan segmen publik sebesar 7,82 TWh (3,13%).
"Perekonomian yang sudah membaik pada periode pasca-pandemi ini berdampak langsung terhadap pertumbuhan penjualan energi listrik PLN, khususnya pada segmen industri dan bisnis," ungkapnya.
Darmawan memaparkan, untuk segmen rumah tangga, industri dan bisnis masing-masing tumbuh 0,55%, 10,55% dan 13,8% secara YoY. Ditambah kegiatan belajar-mengajar dan ibadah yang mulai dilakukan secara offline, penggunaan listrik pada segmen sosial juga bertumbuh hingga 16,51% YoY.
"Pada bulan November 2022 saja, kami berhasil membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 22,9 TWh. Jika dibandingkan dengan penjualan bulan November tahun lalu, ada kenaikan sebesar 2,31%," tambahnya.
Ia menambahkan, faktor pendorong peningkatan konsumsi listrik tersebut disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat, yang sebelumnya bertumpu pada energi berbasis BBM ke energi listrik. Di samping itu, PLN juga terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan energi listrik dengan menyokong kegiatan-kegiatan produktif masyarakat.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pemulihan ekonomi menjadi salah satu pendorong pertumbuhan listrik di tahun ini. Ia menjelaskan konsumsi listrik di sektor rumah tangga masih mendominasi, meski dari sisi industri dan bisnis sudah jauh lebih baik dibandingkan masa pandemi kemarin.
"Ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami PLN tentu siap mendukung pertumbuhan ekonomi dengan pasokan listrik yang andal sehingga sektor Industri dan bisnis bisa bersaing dan makin tumbuh," ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Sabtu (24/12/2022).
Darmawan merinci, sektor yang berkontribusi paling besar pada konsumsi listrik di tahun 2022 adalah segmen rumah tangga, sebesar 106,23 TWh (42,43%). Kemudian disusul segmen industri sebesar 81,17 TWh (32,42%), segmen bisnis sebesar 43,99 TWh (17,57%), segmen sosial sebesar 9,18 TWh (3,67%), dan segmen publik sebesar 7,82 TWh (3,13%).
"Perekonomian yang sudah membaik pada periode pasca-pandemi ini berdampak langsung terhadap pertumbuhan penjualan energi listrik PLN, khususnya pada segmen industri dan bisnis," ungkapnya.
Darmawan memaparkan, untuk segmen rumah tangga, industri dan bisnis masing-masing tumbuh 0,55%, 10,55% dan 13,8% secara YoY. Ditambah kegiatan belajar-mengajar dan ibadah yang mulai dilakukan secara offline, penggunaan listrik pada segmen sosial juga bertumbuh hingga 16,51% YoY.
"Pada bulan November 2022 saja, kami berhasil membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 22,9 TWh. Jika dibandingkan dengan penjualan bulan November tahun lalu, ada kenaikan sebesar 2,31%," tambahnya.
Baca Juga
Ia menambahkan, faktor pendorong peningkatan konsumsi listrik tersebut disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat, yang sebelumnya bertumpu pada energi berbasis BBM ke energi listrik. Di samping itu, PLN juga terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan energi listrik dengan menyokong kegiatan-kegiatan produktif masyarakat.
(uka)
tulis komentar anda