Dipagari Sentimen Positif, Awal Pekan Indeks Akan Meliuk Naik
Minggu, 12 Juli 2020 - 15:04 WIB
JAKARTA - Liak-liuk bursa saham global, termasuk indeks harga saham gabungan (IHSG) , akan dipengaruhi sejumlah sentimen negatif dan positif yang datang, baik dari eksternal maupun internal.
Peningkatan kasus Covid-19, khususnya di Amerika Serikat, di pekan ini dan perkiraan akan berlanjut di pekan depan menjadi sentimen negatif buat pasar saham global. Ditambah lagi situasi pelik yang dihadapi oleh Donald Trump.
"Lonjakan kasus virus Covid-19 dan perintah Mahkamah Agung AS untuk membuka catatan keuangan Presiden AS Donald Trump, membuat peluang Trump terpilih kembali menjadi lebih sulit karena berpotensi mengungkap sesuatu yang buruk. Situasi itu menjadi sentimen negatif bagi pasar saham," ujar Hans Kwee, Direktur Anugerah Investama, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (12/7/2020).
Situasi yang sama juga dihadapi oleh bursa saham lokal. Pasar saham pekan depan masih akan diwarnai kekuatiran lonjakan kasus covid-19 yang masih menunjukan trend naik dan belum memberikan tanda-tanda puncak. ( Baca juga:Vaksin Corona Buatan Indonesia Diprediksi Tersedia Pertengahan 2021 )
Meski dikepung sentimen negatif dari Corona, bursa saham dunia dan domestik masih dipagari oleh sejumlah realitas-realitas positif. Menurut Hans, perkembangan obat remdesivir dan obat antivirus gilead sciences menjadi sentimen positif. Perkembangan vaksin Covid 19 salah satunya dari Moderna yang akan memasuki fase 3, menambah kuat sentimen positif itu.
Ditambah lagi, pasar punya ekspektasi yang tinggi bahwa dana pemulihan virus Covid-19 sebesar 750 miliar euro (USD 851,70 miliar) akan disetujui oleh negara-negara anggota Zona Eropa di bulan Juli.
"Selain itu, perbaikan data ekonomi China dan spekulasi China sedang menggunakan kekuatan internal domestik untuk mendukung ekonomi yang terdampak pandemi dan juga sengketa perdagangan dengan USA menjadi sentimen positif di pasar," kata Hans.
Selain Corona, laporan-laporan kinerja keuangan korporasi juga akan memengaruhi pergerakan indeks di awal pekan. Jika catatan laba korporasi itu oke, maka akan memberi energi positif buat bursa.
"Tetapi bila terjadi sebaliknya akan cenderung mendorong pasar saham terkoreksi," katanya.
Dengan kekuatan semua sentimen positif tadi, awal pekan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat.
"IHSG berpeluang konsolidasi menguat setelah kenaikan di awal pekan lalu dengan support di level 4.985 sampai 4.885 dan resistance di level 5.111 sampai 5.150," tutup Hans.
Peningkatan kasus Covid-19, khususnya di Amerika Serikat, di pekan ini dan perkiraan akan berlanjut di pekan depan menjadi sentimen negatif buat pasar saham global. Ditambah lagi situasi pelik yang dihadapi oleh Donald Trump.
"Lonjakan kasus virus Covid-19 dan perintah Mahkamah Agung AS untuk membuka catatan keuangan Presiden AS Donald Trump, membuat peluang Trump terpilih kembali menjadi lebih sulit karena berpotensi mengungkap sesuatu yang buruk. Situasi itu menjadi sentimen negatif bagi pasar saham," ujar Hans Kwee, Direktur Anugerah Investama, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (12/7/2020).
Situasi yang sama juga dihadapi oleh bursa saham lokal. Pasar saham pekan depan masih akan diwarnai kekuatiran lonjakan kasus covid-19 yang masih menunjukan trend naik dan belum memberikan tanda-tanda puncak. ( Baca juga:Vaksin Corona Buatan Indonesia Diprediksi Tersedia Pertengahan 2021 )
Meski dikepung sentimen negatif dari Corona, bursa saham dunia dan domestik masih dipagari oleh sejumlah realitas-realitas positif. Menurut Hans, perkembangan obat remdesivir dan obat antivirus gilead sciences menjadi sentimen positif. Perkembangan vaksin Covid 19 salah satunya dari Moderna yang akan memasuki fase 3, menambah kuat sentimen positif itu.
Ditambah lagi, pasar punya ekspektasi yang tinggi bahwa dana pemulihan virus Covid-19 sebesar 750 miliar euro (USD 851,70 miliar) akan disetujui oleh negara-negara anggota Zona Eropa di bulan Juli.
"Selain itu, perbaikan data ekonomi China dan spekulasi China sedang menggunakan kekuatan internal domestik untuk mendukung ekonomi yang terdampak pandemi dan juga sengketa perdagangan dengan USA menjadi sentimen positif di pasar," kata Hans.
Selain Corona, laporan-laporan kinerja keuangan korporasi juga akan memengaruhi pergerakan indeks di awal pekan. Jika catatan laba korporasi itu oke, maka akan memberi energi positif buat bursa.
"Tetapi bila terjadi sebaliknya akan cenderung mendorong pasar saham terkoreksi," katanya.
Dengan kekuatan semua sentimen positif tadi, awal pekan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat.
"IHSG berpeluang konsolidasi menguat setelah kenaikan di awal pekan lalu dengan support di level 4.985 sampai 4.885 dan resistance di level 5.111 sampai 5.150," tutup Hans.
(uka)
tulis komentar anda