Maskapai Garuda Pede Pertumbuhan Penumpang Capai 30% di Akhir Tahun 2022
Sabtu, 31 Desember 2022 - 14:59 WIB
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) optimistis trafik penumpang maskapai perusahaan akan meningkat di akhir 2022. Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra mengatakan, perusahaan telah membukukan kenaikan penumpang secara group mencapai 10.498.823 atau naik 37,05% hingga kuartal III/2022.
"Trafik penumpang diperkirakan juga akan terus tumbuh hingga 30 persen menjelang penutup tahun ini jika dibandingkan dengan periode November 2022," kata Irfan dalam keterangan resminya, Sabtu (31/12/2022).
Irfan memandang, peningkatan penumpang mendongkrak naik kinerja pendapatan maskapai plat merah, yang telah berlangsung sejak pertengahan 2022.
Dengan adanya optimalisasi ketersediaan alat produksi, terangnya hingga akhir tahun ini, Garuda dapat mengoperasikan sekitar 53 armada. Sedangkan pada tahun 2023 mendatang, Garuda menargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 66 armada di luar armada yang dimiliki sebanyak 6 armada.
“Kami optimistis tahun 2023 akan menjadi momentum Garuda untuk bertransformasi menjadi entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing serta tentunya terus mengedepankan fokus profitabilitas kinerja usaha,” pungkasnya.
Seperti diketahui, GIAA resmi menuntaskan proses restrukturisasi utang dengan para kreditur. Proses ini ditandai dengan diterbitkannya Surat Utang Baru dan Sukuk Baru pada tanggal 28 dan 29 Desember 2022. Dengan demikian, GIAA akan segera mengimplementasikan perjanjian perdamaian secara efektif mulai 1 Januari 2023.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
"Trafik penumpang diperkirakan juga akan terus tumbuh hingga 30 persen menjelang penutup tahun ini jika dibandingkan dengan periode November 2022," kata Irfan dalam keterangan resminya, Sabtu (31/12/2022).
Baca Juga
Irfan memandang, peningkatan penumpang mendongkrak naik kinerja pendapatan maskapai plat merah, yang telah berlangsung sejak pertengahan 2022.
Dengan adanya optimalisasi ketersediaan alat produksi, terangnya hingga akhir tahun ini, Garuda dapat mengoperasikan sekitar 53 armada. Sedangkan pada tahun 2023 mendatang, Garuda menargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 66 armada di luar armada yang dimiliki sebanyak 6 armada.
“Kami optimistis tahun 2023 akan menjadi momentum Garuda untuk bertransformasi menjadi entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing serta tentunya terus mengedepankan fokus profitabilitas kinerja usaha,” pungkasnya.
Seperti diketahui, GIAA resmi menuntaskan proses restrukturisasi utang dengan para kreditur. Proses ini ditandai dengan diterbitkannya Surat Utang Baru dan Sukuk Baru pada tanggal 28 dan 29 Desember 2022. Dengan demikian, GIAA akan segera mengimplementasikan perjanjian perdamaian secara efektif mulai 1 Januari 2023.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(akr)
tulis komentar anda