Sentralisasi Pemasaran Terbukti Sukses Dongkrak Kinerja Perusahaan
Senin, 09 Januari 2023 - 16:15 WIB
JAKARTA - Sentralisasi pemasaran yang dilakukan PT Pupuk Indonesia (Persero), sebagai bagian dari transformasi bisnis yang dicanangkan Menteri BUMN Erick Thohir, terbukti berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Upaya sentralisasi ini, semakin memperkuat kemampuan Pupuk Indonesia beserta anak perusahaannya dalam melayani dan mengamankan pasokan pupuk dalam negeri, baik pupuk bersubsidi maupun non-subsidi.
Sentralisasi ini juga berhasil meningkatkan penetrasi pasar dalam dan luar negeri untuk produk-produk komersil perusahaan, seperti pupuk maupun non-pupuk, serta mengoptimalkan pendapatan perusahaan dari sektor tersebut.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman mengatakan, setelah perusahaan melakukan sentralisasi pemasaran di tahun 2021, terjadi peningkatan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Menurut Bakir, saat ini pihaknya masih menunggu hasil audit, namun pendapatan dan laba perusahaan diperkirakan meningkat secara signifikan.
"Pada tahun 2022 kami berhasil mencapai pendapatan sekitar Rp103 triliun dengan laba kurang lebih Rp19 triliun (unaudited). 65% pendapatan berasal dari produk komersial dan nonpupuk. Dengan sentralisasi pemasaran ini, kami bisa mengoptimalkan penjualan perusahaan ke sektor komersial, terutama untuk penjualan amoniak dan urea, baik itu dari segi tonase maupun mengoptimalkan harga jual,” jelas Bakir dalam keterangannya, Senin (9/1/2023).
Penjualan pupuk ke sektor non-subsidi, khususnya ke konsumen retail dan korporasi, di tahun 2022 mencapai 4,08 juta ton atau 101% dari target dan penjualan produk non-pupuk mencapai 1,45 juta ton atau 130% dari target.
“Perlu kami tekankan bahwa capaian itu bisa kami lakukan dengan tetap memprioritaskan pasokan dalam negeri, baik kebutuhan pupuk bersubsidi maupun pupuk non-subsidi atau produk-produk komersial,” tegas Bakir.
Melalui sentralisasi ini pula Pupuk Indonesia mengembangkan program 1.000 kios pupuk untuk produk komersial dan non-subsidi untuk mempermudah akses petani terhadap produk-produk Pupuk Indonesia Grup. Pupuk Indonesia berharap dengan program kios komersil Toko Pe-I, petani dan konsumen lainnya dapat lebih mudah mencari produk mereka.
"Target kami saat ini adalah pembangunan 1.000 kios dan nantinya kami ingin agar Toko Pe-I ini bisa ada di semua kecamatan sehingga tidak ada lagi keluhan kesulitan mencari pupuk,” tegas Bakir.
Sentralisasi ini juga berhasil meningkatkan penetrasi pasar dalam dan luar negeri untuk produk-produk komersil perusahaan, seperti pupuk maupun non-pupuk, serta mengoptimalkan pendapatan perusahaan dari sektor tersebut.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman mengatakan, setelah perusahaan melakukan sentralisasi pemasaran di tahun 2021, terjadi peningkatan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Menurut Bakir, saat ini pihaknya masih menunggu hasil audit, namun pendapatan dan laba perusahaan diperkirakan meningkat secara signifikan.
"Pada tahun 2022 kami berhasil mencapai pendapatan sekitar Rp103 triliun dengan laba kurang lebih Rp19 triliun (unaudited). 65% pendapatan berasal dari produk komersial dan nonpupuk. Dengan sentralisasi pemasaran ini, kami bisa mengoptimalkan penjualan perusahaan ke sektor komersial, terutama untuk penjualan amoniak dan urea, baik itu dari segi tonase maupun mengoptimalkan harga jual,” jelas Bakir dalam keterangannya, Senin (9/1/2023).
Penjualan pupuk ke sektor non-subsidi, khususnya ke konsumen retail dan korporasi, di tahun 2022 mencapai 4,08 juta ton atau 101% dari target dan penjualan produk non-pupuk mencapai 1,45 juta ton atau 130% dari target.
“Perlu kami tekankan bahwa capaian itu bisa kami lakukan dengan tetap memprioritaskan pasokan dalam negeri, baik kebutuhan pupuk bersubsidi maupun pupuk non-subsidi atau produk-produk komersial,” tegas Bakir.
Melalui sentralisasi ini pula Pupuk Indonesia mengembangkan program 1.000 kios pupuk untuk produk komersial dan non-subsidi untuk mempermudah akses petani terhadap produk-produk Pupuk Indonesia Grup. Pupuk Indonesia berharap dengan program kios komersil Toko Pe-I, petani dan konsumen lainnya dapat lebih mudah mencari produk mereka.
"Target kami saat ini adalah pembangunan 1.000 kios dan nantinya kami ingin agar Toko Pe-I ini bisa ada di semua kecamatan sehingga tidak ada lagi keluhan kesulitan mencari pupuk,” tegas Bakir.
tulis komentar anda