Terapkan GAP dan Bibit Unggul, Plasma Wilmar Panen Lebih Cepat
Kamis, 12 Januari 2023 - 17:50 WIB
JAKARTA - Koperasi Unit Desa (KUD) Perkebunan Kelapa Sawit Maju Jaya, plasma PT Buluh Cawang Plantation, Wilmar Group berhasil melakukan panen perdana hasil replanting ( peremajaan) kelapa sawit hanya dalam 30-33 bulan setelah penanaman. Panen tersebut lebih cepat dari prediksi awal selama 36 bulan. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja sama antara petani plasma dan perusahaan.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/1/2023), Ketua KUD Maju Jaya I Ketut Sana mengatakan proses replanting dimulai sejak 2019 dan penanaman perdana dilakukan pada April 2020. Pemanenan yang lebih cepat tersebut karena ada kerja sama yang baik antara KUD plasma dan perusahaan yang dibarengi penerapan good agriculture practices (GAP), berupa penggunaan bibit unggul varietas TS1, waktu dan dosis pemupukan yang tepat, penyuluh perkebunan, serta pengendalian hama. Bibit unggul varietas TS1 yang diproduksi PT Tania Selatan dan pupuk dari Pupuk Mahkota, Wilmar Group.
(Baca juga:Genjot Peremajaan Sawit, Pemerintah Guyur Rp5,567 Triliun)
“Meski panen di bawah tiga tahun, perusahaan membeli sawit KUD seperti harga sawit umur tiga tahun,” kata Ketut di sela Syukuran Panen Perdana di kebun plasma KUD Maju Jaya, Desa Suka Jaya, Ogan Komiring Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (9/1/2023).
Dia menjelaskan, panen tidak dilakukan serentak karena replanting dilakukan secara bertahap dalam beberapa gelombang dan diperkirakan bulan depan petani sudah seluruhnya panen. Total luas lahan kelapa sawit anggota KUD saat ini 600 hektare (ha) yang dikelola sekitar 300 petani plasma.
Sebelumnya, produktivitas kelapa sawit anggota KUD hanya 14 ton per ha per tahun. Setelah menggunakan bibit unggul dari Tania Selatan, produktivitasnya diperkirakan memiliki potensi untuk mencapai hasil hingga 30 ton per ha per tahun. “Kemitraan kami sudah sejak 1997. Kami berharap ke depan akan semakin baik,” kata Ketut.
(Baca juga:Gapki Bentuk Satgas Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat)
Selain itu, sejak 2018 Wilmar juga mendampingi KUD Maju Jaya mendapatkan dana replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp25 juta per ha. Saat ini, anggota KUD juga sedang dalam proses pembuatan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten OKI Herliansyah Hilaludin mengapresiasi kerja sama antara Wilmar, Bank Sumsel Babel, dan dinas kehutanan dan lingkungan hidup. Pihaknya berharap, kerja sama yang baik tersebut dapat membantu petani menemukan solusi permasalahan yang mereka hadapi.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/1/2023), Ketua KUD Maju Jaya I Ketut Sana mengatakan proses replanting dimulai sejak 2019 dan penanaman perdana dilakukan pada April 2020. Pemanenan yang lebih cepat tersebut karena ada kerja sama yang baik antara KUD plasma dan perusahaan yang dibarengi penerapan good agriculture practices (GAP), berupa penggunaan bibit unggul varietas TS1, waktu dan dosis pemupukan yang tepat, penyuluh perkebunan, serta pengendalian hama. Bibit unggul varietas TS1 yang diproduksi PT Tania Selatan dan pupuk dari Pupuk Mahkota, Wilmar Group.
(Baca juga:Genjot Peremajaan Sawit, Pemerintah Guyur Rp5,567 Triliun)
“Meski panen di bawah tiga tahun, perusahaan membeli sawit KUD seperti harga sawit umur tiga tahun,” kata Ketut di sela Syukuran Panen Perdana di kebun plasma KUD Maju Jaya, Desa Suka Jaya, Ogan Komiring Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (9/1/2023).
Dia menjelaskan, panen tidak dilakukan serentak karena replanting dilakukan secara bertahap dalam beberapa gelombang dan diperkirakan bulan depan petani sudah seluruhnya panen. Total luas lahan kelapa sawit anggota KUD saat ini 600 hektare (ha) yang dikelola sekitar 300 petani plasma.
Sebelumnya, produktivitas kelapa sawit anggota KUD hanya 14 ton per ha per tahun. Setelah menggunakan bibit unggul dari Tania Selatan, produktivitasnya diperkirakan memiliki potensi untuk mencapai hasil hingga 30 ton per ha per tahun. “Kemitraan kami sudah sejak 1997. Kami berharap ke depan akan semakin baik,” kata Ketut.
(Baca juga:Gapki Bentuk Satgas Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat)
Selain itu, sejak 2018 Wilmar juga mendampingi KUD Maju Jaya mendapatkan dana replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp25 juta per ha. Saat ini, anggota KUD juga sedang dalam proses pembuatan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten OKI Herliansyah Hilaludin mengapresiasi kerja sama antara Wilmar, Bank Sumsel Babel, dan dinas kehutanan dan lingkungan hidup. Pihaknya berharap, kerja sama yang baik tersebut dapat membantu petani menemukan solusi permasalahan yang mereka hadapi.
tulis komentar anda