Cadangan Nikel Terbatas, Pemerintah Akan Rem Pembangunan Smelter
Jum'at, 13 Januari 2023 - 16:41 WIB
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah akan membatasi pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada produk energy hijau (green energy).
“Ke depan kita akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada green energy," kata Bahlil dalam keterangannya, usai mengahadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Menurutnya, kebijakan itu sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam rangka melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry. Bahlil mengungkapkan, saat ini banyak smelter yang memproduksi Nikel Pig Iron (NPI) yang sudah masuk dalam kategori pioneer.
Sementara, cadangan bijih nikel sebagai bahan baku sangat terbatas, sehingga pemerintah akan melakukan penataan agar smelter yang dibangun bisa seimbang dengan cadangan bahan baku yang ada.
"Sekarang kita lebih dorong pada sektor hilirisasi yang nilai tambahnya bisa sampai dengan 80% sampai 100%, itu yang akan kita lakukan," jelasnya.
Baca Juga
“Ke depan kita akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada green energy," kata Bahlil dalam keterangannya, usai mengahadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Menurutnya, kebijakan itu sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam rangka melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry. Bahlil mengungkapkan, saat ini banyak smelter yang memproduksi Nikel Pig Iron (NPI) yang sudah masuk dalam kategori pioneer.
Sementara, cadangan bijih nikel sebagai bahan baku sangat terbatas, sehingga pemerintah akan melakukan penataan agar smelter yang dibangun bisa seimbang dengan cadangan bahan baku yang ada.
"Sekarang kita lebih dorong pada sektor hilirisasi yang nilai tambahnya bisa sampai dengan 80% sampai 100%, itu yang akan kita lakukan," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda