56.000 Ton Kedelai Asal AS Masuk ke Indonesia, Badan Pangan: Bukan Berarti Pro Impor

Senin, 16 Januari 2023 - 10:35 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency, Arief Prasetyo Adi menekankan, kedatangan 56.000 ton kedelai asal Amerika Serikat (AS) bukan berarti pemerintah pro impor. Foto/Dok
JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency, Arief Prasetyo Adi menekankan, kedatangan56.000 ton kedelai asal Amerika Serikat (AS) bukan berarti pemerintah pro impor . Menurutnyapemerintah telah mengambil sejumlah langkah strategis dan antisipatif untuk mencegah kelangkaan dan gejolak harga kedelai.

“Kedatangan kedelai ini sebagai stok untuk memenuhi permintaan dan konsumsi dalam negeri, sehingga diharapkan dapat mengamankan ketersediaan dan menjaga harga kedelai tetap stabil di harga yang wajar,” ujar Arief di Cilegon Banten, dikutip Senin (16/1/2023).



Saat ini ada impor 56.000 ton kedelai asal Amerika Serikat (AS) dan sudah tiba di Indonesia melalui Cigading, Cilegon, Banten. Komoditas tersebut justru diimpor swasta yakni FKS Group.



Arief menjelaskan, kedelai yang didatangkan dari luar itu sangat dibutuhkan dan ditunggu para pelaku usaha, utamanya para pengrajin tahu dan tempe. Pasalnya, produksi kedelai nasional masih belum dapat memenuhi seluruh permintaan dalam negeri.

Berdasarkan Prognosa Neraca Pangan yang dihimpun NFA, produksi kedelai dalam negeri tahun 2023 diperkirakan 289.000 ton, sementara kebutuhan kedelai nasional sekitar 248.000 ton per bulan.

“Kedatangan kedelai dari luar ini bukan berarti menunjukan kita pro import. NFA bersama Kemendag, Bulog, serta Asosiasi telah sepakat memprioritaskan pemenuhan kebutuhan harus dari dalam negeri," ucap dia.



Menurutnya, saat ini produksi kedelai dalam negeri masih belum mencukupi, maka pemerintah harus menyiapkan solusinya. Dia juga mencatat masih ada beberapa komoditas pangan yang bergantung pada impor karena kebutuhan masih lebih tinggi dibanding produksi dalam negeri, salah satunya kedelai.

Adapun kedelai impor akan dijual dengan harga Rp 12.000 per kg. Harga tersebut juga mengacu kepada Harga Acuan Penjualan (HAP) kedelai di tingkat konsumen sesuai dengan Peraturan Badan Pangan (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2022.

Dalam Perbedaan tersebut ditetapkan HAP kedelai di tingkat konsumen Rp 11.400 per kg untuk kedelai lokal dan Rp 12.000 per kg untuk kedelai impor.

“Kedelai tersebut akan dijual sesuai HAP kepada para pengrajin tahu dan tempe sebagai konsumen utama dan terbesar kedelai. Dengan masuknya kedelai yang baru tiba ini harganya sudah Rp 12.000 per kg," tutur Arief.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More