Swasta Impor 56 Ribu Ton Kedelai, Pemerintah Beli Seharga Rp 12.000 Per Kg
loading...
A
A
A
BANTEN - 56.000 ton kedelai impor asal Amerika Serikat (AS) sudah tiba di Indonesia melalui Cigading, Cilegon, Banteng. Namun komoditas tersebut ternyata justru di impor oleh pihak swasta yakni FKS Group.
Menteri Perdagangan atau Mendag, Zulkifli Hasan alias Zulhas memastikan, 56.000 ton kedelai tersebut langsung dibeli pemerintah dengan harga Rp 12.000 per kilogram (kg).
Hanya saja, pemerintah melalui BUMN Pangan akan menjual di harga Rp 11.000 per kg di pasar dalam negeri. Adapun selisih harga Rp 1.000 per kg masuk dalam subsidi pemerintah.
"Gak usah khawatir ini nanti akan bongkar 56.000 ton oleh FKS, harga Rp 12.000, kalau di subsidi jadi Rp 11.000," ungkap Mendag Zulhas di Cilegon, Banten, Minggu (15/1/2023).
56.000 ton kedelai tersebut nantinya didistribusikan di tiga kawasan yakni Banten, Semarang, dan Cilacap. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi memastikan, BUMN Pangan akan segera mengirimkan komoditas tersebut.
Untuk Banten pemerintah mengalokasikan 30.000 ton kedelai. Dan sisanya akan diserahkan di Semarang dan Cilacap, Jawa Tengah.
"Ini tadi pak sekjen kita ada 56.000 ton dari AS, ini harus cepat kita distribusikan. Di sini di (Banten) di-chart sekitar 30.000 ton, nanti sisanya akan geser ke Semarang dan lanjut ke Cilacap. Nanti Bulog dan ID FOOD bantu mempercepat distribusi juga karena kita gak bisa sendiri, ini eranya kolaborasi," kata dia.
Di luar dari impor 56.000 ton kedelai, Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk mendatangkan 350.000 ton kedelai dari luar negeri. Aksi itu untuk memenuhi kebutuhan para perajin tahu dan tempe di dalam negeri.Impor kedelai juga bertujuan menekan harga di pasar dalam negeri yang sejak November 2022 mengalami kenaikan.
Menteri Perdagangan atau Mendag, Zulkifli Hasan alias Zulhas memastikan, 56.000 ton kedelai tersebut langsung dibeli pemerintah dengan harga Rp 12.000 per kilogram (kg).
Hanya saja, pemerintah melalui BUMN Pangan akan menjual di harga Rp 11.000 per kg di pasar dalam negeri. Adapun selisih harga Rp 1.000 per kg masuk dalam subsidi pemerintah.
"Gak usah khawatir ini nanti akan bongkar 56.000 ton oleh FKS, harga Rp 12.000, kalau di subsidi jadi Rp 11.000," ungkap Mendag Zulhas di Cilegon, Banten, Minggu (15/1/2023).
56.000 ton kedelai tersebut nantinya didistribusikan di tiga kawasan yakni Banten, Semarang, dan Cilacap. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi memastikan, BUMN Pangan akan segera mengirimkan komoditas tersebut.
Untuk Banten pemerintah mengalokasikan 30.000 ton kedelai. Dan sisanya akan diserahkan di Semarang dan Cilacap, Jawa Tengah.
"Ini tadi pak sekjen kita ada 56.000 ton dari AS, ini harus cepat kita distribusikan. Di sini di (Banten) di-chart sekitar 30.000 ton, nanti sisanya akan geser ke Semarang dan lanjut ke Cilacap. Nanti Bulog dan ID FOOD bantu mempercepat distribusi juga karena kita gak bisa sendiri, ini eranya kolaborasi," kata dia.
Di luar dari impor 56.000 ton kedelai, Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk mendatangkan 350.000 ton kedelai dari luar negeri. Aksi itu untuk memenuhi kebutuhan para perajin tahu dan tempe di dalam negeri.Impor kedelai juga bertujuan menekan harga di pasar dalam negeri yang sejak November 2022 mengalami kenaikan.
(akr)