KKP Tangani Kejadian 25 Mamalia Laut Terdampar di Timur Indonesia

Minggu, 22 Januari 2023 - 15:00 WIB
loading...
KKP Tangani Kejadian 25 Mamalia Laut Terdampar di Timur Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sepanjang tahun 2022 telah menangani sebanyak 25 kejadian mamalia laut terdampar di Indonesia. FOTO/dok.KKP
A A A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sepanjang tahun 2022 telah menangani sebanyak 25 kejadian mamalia laut terdampar di Indonesia. Mamalia laut tersebut terdampar di wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan serta Papua Tengah.

"Jenis paus mendominasi kejadian mamalia laut terdampar di wilayah timur, jumlahnya hampir 52 persen yaitu sebanyak 13 kejadian jenis paus terdampar, 10 kejadian jenis dugong terdampar dan 2 kejadian lumba-lumba terdampar," ungkap Kepala LPSPL Sorong Santoso Budi Widiarto, dalam keterangan tertulis, Minggu (22/1/2023).



Dia mengatakan jenis paus mendominasi kejadian mamalia laut terdampar di wilayah timur Indonesia baik yang masih hidup maupun yang mati. Santoso mengatakan dari seluruh kejadian mamalia laut terdampar di wilayah timur Indonesia, 50 persen penanganannya dilakukan secara langsung dengan turun ke lapangan, pendampingan dan pemberian rekomendasi teknis sedangkan 50 persen lainnya keterlibatan tidak langsung yakni melakukan pendataan dan pengumpulan bahan keterangan kejadian.

Penanganan kejadian keterdamparan mamalia laut adalah strategi KKP dalam menjaga kesehatan laut Indonesia dan menjadi salah satu implementasi kebijakan ekonomi biru untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati laut di Indonesia.

"Berdasarkan data yang dimiliki LPSPL Sorong, hotspot kejadian mamalia terdampar di wilayah timur Indonesia tahun 2022 berlokasi di Provinsi Maluku Utara sebanyak 36 persen, dan Papua Barat Daya sebanyak 24 persen dari total kejadian mamalia laut terdampar," terangnya lagi.

Lebih lanjut Santoso menyebutkan, mamalia laut terdampar paling banyak ditemui pada kondisi kode 4 dan 5 yakni mengalami pembusukan tingkat lanjut dan penguraian akhir.

Banyaknya mamalia laut yang ditemukan dalam kondisi membusuk menunjukkan bahwa mamalia laut dalam kondisi sekarat atau terdampar dan sulit dijangkau manusia sehingga membutuhkan waktu untuk ditangani.

KKP telah menetapkan Rencana Aksi Penanganan Mamalia Laut Terdampar melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Mamalia Laut Periode 2018-2022 serta Pedoman Penanganan Mamalia Laut Terdampar.



Dalam kurun waktu 2017 hingga 2022 kejadian mamalia laut terdampar cenderung meningkat setiap tahunnya khususnya untuk jenis mamalia laut paus dan dugong sedangkan untuk jenis lumba-lumba cenderung menurun kejadian keterdamparannya dari 2019 hingga 2022.

"Rencana Aksi Nasional (RAN) diharapkan menjadi rujukan nasional dalam upaya melestarikan dan menyelamatkan mamalia laut di. Masyarakat juga dapat memberikan informasi tentang mamalia laut yang terdampar di wilayahnya kepada KKP," ujar Santoso.

Penanganan kejadian mamalia laut terdampar tak hanya dilakukan oleh LPSPL Sorong namun bersinergi dengan pemerintah daerah, mitra konservasi serta masyarakat pesisir. Setidaknya tercatat 34 pemangku kepentingan yang telah bermitra dengan LPSPL Sorong dalam penanganan mamalia laut terdampar.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1775 seconds (0.1#10.140)