Profil Evergrande, Perusahaan Properti Terbesar yang Terlilit Utang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Evergrande yang pernah menjadi pengembang properti terlaris di China kini tengah mengalami krisis keuangan. China Evergrande Group adalah perusahaan induk investasi yang bergerak di bidang pengembangan investasi dan pengelolaan properti real estat.
Perusahaan properti ini sebelumnya dikenal sebagai Grup Hengda yang didirikan pada 1996. Kemudian mulai berganti nama menjadi Evergrande pada 2006 lalu.
Mengutip dari GlobalData, perusahaan yang berbasis di Shenzhen, Guangdong, China, ini juga terlibat dalam kegiatan konstruksi komersial, termasuk kota pameran, hotel resort, museum, dan pusat perbelanjaan.
Baca juga : Satu Lagi Perusahaan Properti China Ikuti Jejak Evergrande
CEG juga memasuki bisnis kesehatan dan mengoperasikan rumah sakit internasional kelas atas dengan layanan manajemen kesehatan masyarakat.
Sayangnya dibalik kesuksesan di masa lalu, Evergrande harus berjuang mati matian di beberapa tahun terakhir untuk mengatasi masalah keuangan.
Dilansir dari Reuters, utang luar negeri Evergrande ditaksir senilai USD 22,7 miliar yang termasuk dengan pinjaman obligasi swasta.
Bahkan pada tahun 2021, beredar berita akan bangkrutnya perusahaan properti asal Negeri Tirai Bambu tersebut. Namun berita tersebut ditepis oleh pihak perusahaan.
Hingga pada November 2021, Evergrande menjual seluruh saham di HengTen dengan diskon besar-besaran sebesar USD273,5 juta.
Baca juga : Perdagangan Saham Grup Evergrande Dihentikan, Ada Apa Gerangan?
Perusahaan properti ini sebelumnya dikenal sebagai Grup Hengda yang didirikan pada 1996. Kemudian mulai berganti nama menjadi Evergrande pada 2006 lalu.
Mengutip dari GlobalData, perusahaan yang berbasis di Shenzhen, Guangdong, China, ini juga terlibat dalam kegiatan konstruksi komersial, termasuk kota pameran, hotel resort, museum, dan pusat perbelanjaan.
Baca juga : Satu Lagi Perusahaan Properti China Ikuti Jejak Evergrande
CEG juga memasuki bisnis kesehatan dan mengoperasikan rumah sakit internasional kelas atas dengan layanan manajemen kesehatan masyarakat.
Sayangnya dibalik kesuksesan di masa lalu, Evergrande harus berjuang mati matian di beberapa tahun terakhir untuk mengatasi masalah keuangan.
Dilansir dari Reuters, utang luar negeri Evergrande ditaksir senilai USD 22,7 miliar yang termasuk dengan pinjaman obligasi swasta.
Bahkan pada tahun 2021, beredar berita akan bangkrutnya perusahaan properti asal Negeri Tirai Bambu tersebut. Namun berita tersebut ditepis oleh pihak perusahaan.
Hingga pada November 2021, Evergrande menjual seluruh saham di HengTen dengan diskon besar-besaran sebesar USD273,5 juta.
Baca juga : Perdagangan Saham Grup Evergrande Dihentikan, Ada Apa Gerangan?