Satu Lagi Perusahaan Properti China Ikuti Jejak Evergrande

Minggu, 07 November 2021 - 08:30 WIB
loading...
Satu Lagi Perusahaan Properti China Ikuti Jejak Evergrande
Kekhawatiran kembali muncul terkait sektor properti China, usai Kaisa Group menjadi pengembang terbaru yang melewatkan pembayaran kepada investor mengikuti jejak Evergrande. Foto/Dok
A A A
BEIJING - Kekhawatiran kembali muncul terkait sektor properti China , usai Kaisa Group menjadi pengembang terbaru yang melewatkan pembayaran kepada investor. Keuangan Kaisa disebutkan mengalami tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya seiring sektor properti China yang tertatih.

Dikutip dari BBC, Minggu (7/11/2021) kondisi Kaisa mengikuti jejak pesaingnya yakni Evergrande Group, dimana raksasa properti China itu masih kesulitan membayar utang jumbo yang melilitnya hingga USD300 miliar.



Krisis di Evergrande telah memicu kekhawatiran bahwa potensi keruntuhannya dapat mengirim gelombang kejut melalui pasar global. Sementara itu Evergrande telah menjual aset mereka yang terletak di Inggris karena menghadapi tenggat waktu pembayaran lainnya pada hari Sabtu.

Perdagangan saham Kaisa Group dan tiga unitnya dihentikan di bursa Hong Kong pada hari Jumat, kemarin. Hal itu setelah salah satu bisnisnya melewatkan pembayaran kepada investor.

Sebelum penangguhan, Kaisa, yang memiliki nilai pasar sekitar USD1 miliar, melihat sahamnya mencapai rekor terendah pada hari Kamis setelah jatuh sebesar 15%.

Pengembang yang berbasis di Shenzhen mengatakan, bahwa mereka menghadapi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada keuangan perusahaan. Penyebabnya seiring pasar properti yang mengalami tekanan serta penurunan peringkat oleh lembaga pemeringkat, yang membuatnya lebih sulit untuk meminjam uang.

Di sisi lain pada akhir pekan kemarin, salah satu unit Evergrande akan melakukan pembayaran bunga USD82,5 juta kepada investor. Sementara Rabu depan masa tenggang 30 hari berakhir untuk pembayaran bunga lainnya yang terutang oleh Evergrande.



Saham Evergrande kenapa suspensi di Hong Kong selama 17 hari bulan lalu setelah perusahaan meminta penghentian perdagangan menjelang pengumuman transaksi besar. Namun, rencana untuk menjual saham di unit layanan propertinya seharga USD2,6 miliar gagal karena belum mencapai kesepakatan.

Pada hari Kamis, unit manufaktur Evergrande menjual bisnis produsen motor listrik protean yang berbasis di Inggris ketika mencoba mengumpulkan dana untuk memenuhi kewajibannya. Evergrande tidak mengatakan berapa banyak yang dibayarkan untuk Protean, yang dibelinya pada 2019 seharga USD58 juta.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)