Sri Mulyani Minta Pengusaha Tak Anggap Pajak Sebagai Beban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan kembali agar para pengusaha menyadari bahwa pajak adalah sebuah kewajiban. Sri Mulyani meminta agar pengusaha jangan menganggap pajak adalah beban.
"Saya berbicara kepada Anda semua pelaku usaha, bahwa kami hadir sebagai partner dan kami bukan beban Anda. Membayar pajak pun adalah kewajiban, bukan beban," tegas Sri Mulyani di Cikarang, Jumat (27/1/2023).
Dia mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus bekerja untuk melayani dunia usaha agar makin kompetitif dan produktif. Pengusaha pun diminta untuk memberikan masukkan kepada pemerintah.
"Kalau ada keluhan-keluhan, sampaikan kepada kami. Kalau ada policy yang mengganggu, kita akan lihat, pasti policy dulu lahir itu ada alasannya," ucap Sri.
Tapi, kalau policy itu dinilai tidak lagi cocok atau suitable, maka pihaknya akan meninjau kembali. Langkah itu merupakan komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim investasi.
"Dan ini komitmen Presiden untuk terus menggunakan seluruh instrumen kebijakan dan prosedur yang semakin baik agar Indonesia menjadi destinasi investasi terutama untuk manufaktur, sehingga kita tidak hanya inves untuk domestik, tetapi juga untuk ekspor ke seluruh dunia," pungkas Sri.
"Saya berbicara kepada Anda semua pelaku usaha, bahwa kami hadir sebagai partner dan kami bukan beban Anda. Membayar pajak pun adalah kewajiban, bukan beban," tegas Sri Mulyani di Cikarang, Jumat (27/1/2023).
Dia mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus bekerja untuk melayani dunia usaha agar makin kompetitif dan produktif. Pengusaha pun diminta untuk memberikan masukkan kepada pemerintah.
"Kalau ada keluhan-keluhan, sampaikan kepada kami. Kalau ada policy yang mengganggu, kita akan lihat, pasti policy dulu lahir itu ada alasannya," ucap Sri.
Tapi, kalau policy itu dinilai tidak lagi cocok atau suitable, maka pihaknya akan meninjau kembali. Langkah itu merupakan komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim investasi.
"Dan ini komitmen Presiden untuk terus menggunakan seluruh instrumen kebijakan dan prosedur yang semakin baik agar Indonesia menjadi destinasi investasi terutama untuk manufaktur, sehingga kita tidak hanya inves untuk domestik, tetapi juga untuk ekspor ke seluruh dunia," pungkas Sri.
(uka)