Fadli Zon Sindir Yustinus soal BBM Murah Aljazair: Textbook Thinker sering Missing the Point!
loading...
Fadli Zon dan Yustinus Prastowo terlibat perdebatan soal harga BBM. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Fadli Zon , politisi Gerindra, terlibat perdebatan "setengah panas" dengan Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, terkait perbandingan harga bahan bakar minyak ( BBM ) di Aljazair dan Indonesia. Menurut Fadli, Yustinus hanyalah seorang "texbook thinker" dalam melihat perbandingan harga BBM itu.
Perdebatan Fadli dan Yustinus bermula dari cuitan Fadli Zon soal murahnya harga BBM dan jalan tol yang gratis di Aljazair, sebuah negara di Afrika dengan jumlah penduduk sekitar 44,1 juta jiwa. Twit itu "seolah" membandingkannya dengan harga BBM di Tanah Air yang dianggap mahal.
"Di Aljazair, harga bensin Rp. 3000,-/liter; harga solar Rp. 1700,-/liter. Jalan tol ribuan kilometer gratis. Tak ada satupun ruas tol berbayar. Luar biasa," tulis Fadli, di akun Twitternya, dikutip Selasa (31/1/2023).
Merespons twit itu, Yustinus yang tampaknya berperan lebih dari sekadar stafnya Sri Mulyani mengatakan bahwa Fadli Zon harus melihat data-data lainnya sebagai perbandingan sehingga membuat harga BBM di Aljazair lebih murah. Misalnya, data-data jumlah penduduk dan cadangan minyak.
"Pak @fadlizon mungkin perlu membandingkan ini juga. Aljazair punya cadangan minyak 5x Indonesia, lifting 2x Indonesia, dan jumlah penduduk hanya 1/6 Indonesia. Eh…rasio utang Aljazair 62,99%. Di sini rasio utang 39,57% (2022) sdh Anda nyinyirin habis2an. ????????," balas Yustinus.
Mengutip data OECD, Yustinus membeberkan sejumlah data perbandingan antara Indonesia dan Aljazair. Cadangan minyak Aljazair mencapai 12,2 miliar barel, sedangkan Indonesia hanya 2,48 miliar barel.
Tak cuma itu, data produksi minyak Aljazair juga dua kali lebih banyak dari Indonesia dengan angka 1.021.000 barel per hari. Sementara produksi minyak Indonesia hanya 619.770 barel per hari. Lalu jumlah penduduk Aljazair hanya 1/6 dari total populasi penduduk Indonesia yang mencapai 277,3 juta jiwa. Dan tentu saja rasio utang terhadap PDB, yang terlihat Indonesia "ungul" dengan angka 41% berbanding 62,99%.
Nah yang semakin membuat balasan Yustinus bikin Fadli tampak keleleran adalah data-data yang dikutip dari GlobalPricePetrol.com yang memperlihatkan harga BBM di Aljazair. Harga bensin tercatat USD0,339 atau sekitar Rp5.000 per liter (kurs Rp15.000), dan harga diesel USD0,214 (Rp3.210).
Kutipan data-data itu jelas mengoreksi pernyataan Fadli Zon soal harga BBM di Aljazair. Tampak harganya lebih mahal dibandingkan dengan yang disebutkan Fadli.
"Informasi dasar Pak @fadlizon juga kurang akurat tampaknya ;)" sindir Yustinus.
Membalas sindirian itu, Fadli mengatakan bahwa Yustinus hanyalah seorang yang mendasarkan pandangannya berdasarkan teori. Lantaran itu, pandangannya dianggap kerap kurang tepat.
"Biasanya “textbook thinker” sering missing the point. Informasi sy sangat akurat, dr realitas sehari2 di Algiers, bukan dr gugle. Oh ya di Aljazair 1 USD 203 dinar, bukan 150 dinar," tandas Fadli Zon.
Perdebatan Fadli dan Yustinus bermula dari cuitan Fadli Zon soal murahnya harga BBM dan jalan tol yang gratis di Aljazair, sebuah negara di Afrika dengan jumlah penduduk sekitar 44,1 juta jiwa. Twit itu "seolah" membandingkannya dengan harga BBM di Tanah Air yang dianggap mahal.
"Di Aljazair, harga bensin Rp. 3000,-/liter; harga solar Rp. 1700,-/liter. Jalan tol ribuan kilometer gratis. Tak ada satupun ruas tol berbayar. Luar biasa," tulis Fadli, di akun Twitternya, dikutip Selasa (31/1/2023).
Merespons twit itu, Yustinus yang tampaknya berperan lebih dari sekadar stafnya Sri Mulyani mengatakan bahwa Fadli Zon harus melihat data-data lainnya sebagai perbandingan sehingga membuat harga BBM di Aljazair lebih murah. Misalnya, data-data jumlah penduduk dan cadangan minyak.
"Pak @fadlizon mungkin perlu membandingkan ini juga. Aljazair punya cadangan minyak 5x Indonesia, lifting 2x Indonesia, dan jumlah penduduk hanya 1/6 Indonesia. Eh…rasio utang Aljazair 62,99%. Di sini rasio utang 39,57% (2022) sdh Anda nyinyirin habis2an. ????????," balas Yustinus.
Mengutip data OECD, Yustinus membeberkan sejumlah data perbandingan antara Indonesia dan Aljazair. Cadangan minyak Aljazair mencapai 12,2 miliar barel, sedangkan Indonesia hanya 2,48 miliar barel.
Tak cuma itu, data produksi minyak Aljazair juga dua kali lebih banyak dari Indonesia dengan angka 1.021.000 barel per hari. Sementara produksi minyak Indonesia hanya 619.770 barel per hari. Lalu jumlah penduduk Aljazair hanya 1/6 dari total populasi penduduk Indonesia yang mencapai 277,3 juta jiwa. Dan tentu saja rasio utang terhadap PDB, yang terlihat Indonesia "ungul" dengan angka 41% berbanding 62,99%.
Nah yang semakin membuat balasan Yustinus bikin Fadli tampak keleleran adalah data-data yang dikutip dari GlobalPricePetrol.com yang memperlihatkan harga BBM di Aljazair. Harga bensin tercatat USD0,339 atau sekitar Rp5.000 per liter (kurs Rp15.000), dan harga diesel USD0,214 (Rp3.210).
Kutipan data-data itu jelas mengoreksi pernyataan Fadli Zon soal harga BBM di Aljazair. Tampak harganya lebih mahal dibandingkan dengan yang disebutkan Fadli.
"Informasi dasar Pak @fadlizon juga kurang akurat tampaknya ;)" sindir Yustinus.
Membalas sindirian itu, Fadli mengatakan bahwa Yustinus hanyalah seorang yang mendasarkan pandangannya berdasarkan teori. Lantaran itu, pandangannya dianggap kerap kurang tepat.
"Biasanya “textbook thinker” sering missing the point. Informasi sy sangat akurat, dr realitas sehari2 di Algiers, bukan dr gugle. Oh ya di Aljazair 1 USD 203 dinar, bukan 150 dinar," tandas Fadli Zon.
(uka)
Explore More