Profil Raksasa Ecommerce China JD.Com, Induk dari JD.ID yang Tutup Per Maret 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabar penutupan operasional JD.ID di Indonesia per 31 Maret 2023, merupakan keputusan raksasa e-commerce China, JD.Com. Keputusan strategis dari JD.Com itu untuk meredam kerugian di kawasan Asia Tenggara serta agar bisa berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara.
JD.com juga dikenal dengan nama Jingdong dan sebelumnya bernama 360buy yang merupakan perusahaan perdagangan elektronik China yang berpusat di Beijing. JD.Com sendiri awalnya didirikan dari China oleh Richard Liu pada tahun 1988.
Melansir dari laman resminya, JD.Com merupakan ritel online terbesar di China serta perusahaan internet terbesar di negara itu berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Perusahaan ini menetapkan standar untuk belanja online melalui komitmennya terhadap kualitas, keaslian, dan penawaran produk yang luas.
JD.Com mencakup banyak kategori mulai dari makanan dan pakaian segar hingga elektronik dan kosmetik. JD.com awalnya bernama 360buy. Awalnya JD.Com berfokus pada bidang teknologi, seperti elektronik dan direct selling dan kini merambah ke berbagai bidang.
Berdirinya perusahaan oleh Liu Qiangdong (dikenal sebagai Richard Liu) tepatnya pada Juli 1998 sebagai toko fisik yang menjual produk optik magnet di Beijing, China, dengan nama Jingdong Century Trafing Co, Ltd. Ritelnya lalu berkembang dan menjual barang elektronik, telepon seluler, komputer, dan barang serupa.
Situs daring B2C perusahaan tersebut aktif di Januari 2004 dengan nama domain jdlaser.com lalu 360buy.com di 2007. Akhirnya nama domain diubah lagi menjadi JD.com di Maret 2013.
Sebelum membuka ritel online-nya, JD.Com bertempatan di salah satu pusat belanja teknologi Zhonguancun di Beijing pada 18 Juni 1998. Ricard Liu menggunakan uang tabungannya untuk menyewakan unit ritel offline-nya tersebut.
Kemudian pada tahun 2004, ia mencoba membuka toko serba ada secara online bernama JD.Com . Mereka selalu mengawasi setiap stok pasokan dan memberikan pelayanan tingkat satu kepada para konsumennya.
Baca Juga
JD.com juga dikenal dengan nama Jingdong dan sebelumnya bernama 360buy yang merupakan perusahaan perdagangan elektronik China yang berpusat di Beijing. JD.Com sendiri awalnya didirikan dari China oleh Richard Liu pada tahun 1988.
Melansir dari laman resminya, JD.Com merupakan ritel online terbesar di China serta perusahaan internet terbesar di negara itu berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Perusahaan ini menetapkan standar untuk belanja online melalui komitmennya terhadap kualitas, keaslian, dan penawaran produk yang luas.
JD.Com mencakup banyak kategori mulai dari makanan dan pakaian segar hingga elektronik dan kosmetik. JD.com awalnya bernama 360buy. Awalnya JD.Com berfokus pada bidang teknologi, seperti elektronik dan direct selling dan kini merambah ke berbagai bidang.
Berdirinya perusahaan oleh Liu Qiangdong (dikenal sebagai Richard Liu) tepatnya pada Juli 1998 sebagai toko fisik yang menjual produk optik magnet di Beijing, China, dengan nama Jingdong Century Trafing Co, Ltd. Ritelnya lalu berkembang dan menjual barang elektronik, telepon seluler, komputer, dan barang serupa.
Situs daring B2C perusahaan tersebut aktif di Januari 2004 dengan nama domain jdlaser.com lalu 360buy.com di 2007. Akhirnya nama domain diubah lagi menjadi JD.com di Maret 2013.
Sebelum membuka ritel online-nya, JD.Com bertempatan di salah satu pusat belanja teknologi Zhonguancun di Beijing pada 18 Juni 1998. Ricard Liu menggunakan uang tabungannya untuk menyewakan unit ritel offline-nya tersebut.
Kemudian pada tahun 2004, ia mencoba membuka toko serba ada secara online bernama JD.Com . Mereka selalu mengawasi setiap stok pasokan dan memberikan pelayanan tingkat satu kepada para konsumennya.