Minyakita Langka, Pedagang Pasar Beralih Lagi ke Minyak Goreng Curah Jadul
loading...
A
A
A
JAKARTA - Minyakita, minyak goreng curah kemasan yang diluncurkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, jadi sorotan. Pasalnya, Minyakita kini langka di sejumlah daerah, sekalipun tersedia harganya di atas Rp14.000 per liter.
Kelangkaan dan mahalnya Minyakita membuat sejumlah pedagang beralih ke minyak goreng curah "jadul" atau tanpa kemasan. Sebelum Minyakita hadir, minyak goreng curah jenis ini jadi primadona masyarakat kalangan bawah.
Hijrahnya para pedagang itu terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Muarojambi, Jambi. Mereka sudah tiga bulan ini tidak menjual minyak goreng bersubsidi merek Minyakita karena beralih menjual minyak goreng curah.
Keputusan itu juga ternyata menimbulkan masalah baru. Pasalnya, permintaan minyak goreng curah tanpa kemasan melonjak sehingga membuat harganya naik.
"Sudah lama dak dapat. Sudah tiga bulan ini tidak pernah jualan minyak goreng merek Minyakita. Naiklah harganya (minyak goreng curah), sekarang Rp15 ribu hingga 16 ribu per kg, dari sebelumnya Rp14 ribu," kata Ani, seorang pedagang di pasar Muarojambi, Sabtu (4/2/2023).
Diakuinya, beberapa kali masih mendapatkan Minyakita, tapi sampai sekarang tak pernah dapat lagi. Ani mendapatkannya karena beberapa orang datang menajajakan Minyakita.
"Tapi saat ini, di agennya saja sudah tidak menjual minyak goreng tersebut. Sekarang yang banyak minyak curah," katanya.
Kejadian di Pasar MuaroJambi sesuai dengan temuan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang mengungkap kelangkaan yang menimpa Minyakita. Kelangkaan Minyakita terjadi hampir di sejumlah wilayah Kalimantan dan juga Jawa Timur.
Sekalipun tersedia, harganya lebih mahal hingga Rp2.000 di atas harga patokan pemerintah yang Rp14.000 per liter. Penyebabnya, para pedagang juga membeli dengan harga yang sudah mahal.
Kelangkaan dan mahalnya Minyakita membuat sejumlah pedagang beralih ke minyak goreng curah "jadul" atau tanpa kemasan. Sebelum Minyakita hadir, minyak goreng curah jenis ini jadi primadona masyarakat kalangan bawah.
Hijrahnya para pedagang itu terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Muarojambi, Jambi. Mereka sudah tiga bulan ini tidak menjual minyak goreng bersubsidi merek Minyakita karena beralih menjual minyak goreng curah.
Keputusan itu juga ternyata menimbulkan masalah baru. Pasalnya, permintaan minyak goreng curah tanpa kemasan melonjak sehingga membuat harganya naik.
"Sudah lama dak dapat. Sudah tiga bulan ini tidak pernah jualan minyak goreng merek Minyakita. Naiklah harganya (minyak goreng curah), sekarang Rp15 ribu hingga 16 ribu per kg, dari sebelumnya Rp14 ribu," kata Ani, seorang pedagang di pasar Muarojambi, Sabtu (4/2/2023).
Diakuinya, beberapa kali masih mendapatkan Minyakita, tapi sampai sekarang tak pernah dapat lagi. Ani mendapatkannya karena beberapa orang datang menajajakan Minyakita.
"Tapi saat ini, di agennya saja sudah tidak menjual minyak goreng tersebut. Sekarang yang banyak minyak curah," katanya.
Kejadian di Pasar MuaroJambi sesuai dengan temuan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang mengungkap kelangkaan yang menimpa Minyakita. Kelangkaan Minyakita terjadi hampir di sejumlah wilayah Kalimantan dan juga Jawa Timur.
Sekalipun tersedia, harganya lebih mahal hingga Rp2.000 di atas harga patokan pemerintah yang Rp14.000 per liter. Penyebabnya, para pedagang juga membeli dengan harga yang sudah mahal.