Kapan Pengumuman Subsidi Kendaraan Listrik? Menteri ESDM: Sabar, Sebentar Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapan pengumuman subsidi kendaraan listrik ? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta masyarakat untuk bersabar. Pasalnya pemberian insentif kepada motor dan mobil listrik masih dalam tahap pembahasan.
"Kendaraan listrik masih di dalam pembahasan sebentar lagi sabar," jelas Arifin ketika ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Menteri Arifin Tasrif menuturkan, jumlah populasi motor ada 120 juta unit dianggap semakin cepat beralih ke elektrik akan semakin baik.
"Dengan begitu, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) serta impor minyak akan turun, sehingga devisa dapat digunakan untuk pembangunan yang lain. Bisa membuka kesempatan kerja dan juga mengembangkan potensi usaha baru," terangnya.
Lebih lanjut, Arifin mengungkapkan, pemerintah hingga kini masih menimbang-nimbang skema yang cocok untuk penerapan kebijakan insentifkendaraan listrik ini antara konversi atau baru. Namun menurutnya, konversi motor bensin ke motor listrik memang dirancang untuk dapat memaksimalkan kemampuan potensi industri komponen dalam negeri.
"Kemudian yang satunya lagi ini akan melibatkan bengkel-bengkel UMKM yang banyak. Karena kalau motor ini kan tersebar di mana-mana, di mana-mana banyak bengkel. Itu yang kita sedang lagi edukasi," paparnya.
Arifin menyebutkan, waktu yang dibutuhkan untuk modifikasi kendaraan listrik (motor) sekitar 3-4 jam. Menurutnya, jika itu bisa berjalan, maka akan bagus. Sejalan dengan itu pihaknya juga akan memperhatikan kualitas dari pekerjaan hingga infrastruktur pendukung kendaraan listrik.
"Supaya mereka mempunyai kemampuan untuk bisa melakukan perakitan. Sekarang kan kalau di sini sudah bisa 3-4 jam, kalau itu bisa 3-4 jam pelayanan makin bagus," pungkasnya.
"Kendaraan listrik masih di dalam pembahasan sebentar lagi sabar," jelas Arifin ketika ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Menteri Arifin Tasrif menuturkan, jumlah populasi motor ada 120 juta unit dianggap semakin cepat beralih ke elektrik akan semakin baik.
"Dengan begitu, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) serta impor minyak akan turun, sehingga devisa dapat digunakan untuk pembangunan yang lain. Bisa membuka kesempatan kerja dan juga mengembangkan potensi usaha baru," terangnya.
Lebih lanjut, Arifin mengungkapkan, pemerintah hingga kini masih menimbang-nimbang skema yang cocok untuk penerapan kebijakan insentifkendaraan listrik ini antara konversi atau baru. Namun menurutnya, konversi motor bensin ke motor listrik memang dirancang untuk dapat memaksimalkan kemampuan potensi industri komponen dalam negeri.
"Kemudian yang satunya lagi ini akan melibatkan bengkel-bengkel UMKM yang banyak. Karena kalau motor ini kan tersebar di mana-mana, di mana-mana banyak bengkel. Itu yang kita sedang lagi edukasi," paparnya.
Arifin menyebutkan, waktu yang dibutuhkan untuk modifikasi kendaraan listrik (motor) sekitar 3-4 jam. Menurutnya, jika itu bisa berjalan, maka akan bagus. Sejalan dengan itu pihaknya juga akan memperhatikan kualitas dari pekerjaan hingga infrastruktur pendukung kendaraan listrik.
"Supaya mereka mempunyai kemampuan untuk bisa melakukan perakitan. Sekarang kan kalau di sini sudah bisa 3-4 jam, kalau itu bisa 3-4 jam pelayanan makin bagus," pungkasnya.
(akr)