80 Juta Orang Diprediksi Mudik Lebaran Tahun Ini, Begini Persiapan Kemenhub

Jum'at, 17 Februari 2023 - 13:17 WIB
loading...
80 Juta Orang Diprediksi...
Kemenhub dan Korlantas Polri mengidentifikasi sejumlah titik krusial di sejumlah ruas jalan tol guna memastikan kelancaran angkutan Lebaran 2023. Foto/Dok Kemenhub
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan sebanyak 80 juta orang akan melakukan perjalanan pada musim libur Lebaran tahun ini.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, proyeksi tersebut didasarkan pada kondisi kasus Covid-19 yang sudah menurun serta keadaan ekonomi Indonesia yang membaik.

"Arus mudik dan balik lebaran tahun ini lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang diprediksinya mencapai 80 juta orang. Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik,” terang Menhub melalui keterangan tertulis, Jumat (17/2/2023).

Menurut Budi, Kemenhub telah melakukan sejumlah langkah untuk menyiapkan penyelenggaraan Angkutan Lebaran (Angleb) Tahun 2023 sejak awal tahun ini.

Hal ini dilakukan agar momen mudik Idulfitri yang akan berlangsung mulai bulan April dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman, dan terkendali.

Adapun langkah tersebut antara lain menyiapkan survei potensi pergerakan mobilitas masyarakat selama Angleb 2023 dan melaksanakan inspeksi keselamatan (ramp check) pada sarana transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api.

Di sektor darat, Kemenhub bersama Kementerian PUPR dan Korlantas Polri telah melakukan pengecekan kondisi jalur pantai selatan (pansela) dan pantai utara (pantura) Jawa.

Menhub menyebut, penyelenggaraan Angleb dan Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada tahun 2022 lalu menjadi modal atau bekal penting untuk meningkatkan kinerja pelayanan Angkutan Lebaran tahun ini.

“Dengan pengalaman empiris tahun sebelumnya, kami telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi terjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia membeberkan sejumlah hal penting yang telah diidentifikasi. Pertama, jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, di mana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik. Untuk itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri.

“Kami yang membuat regulasi, tetapi penerapan rekayasa lalu lintas, maupun pengawasan dan penindakan dilakukan oleh Korlantas Polri, baik berupa contraflow, one way, dan rekayasa lainnya,” terangnya.

“Selain itu, penambahan rest area di jalur tol dari Jakarta ke arah timur juga perlu dilakukan, karena jumlahnya dinilai kurang,” imbuh Menhub.



Kedua, yaitu di pelabuhan penyeberangan Merak yang pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun lalu sempat terjadi kepadatan.

“Sekarang sudah kami siapkan tambahan pelabuhan penyeberangan untuk mengalihkan kepadatan di Merak dan Bakauheni. Di Merak ada Pelabuhan Ciwandan dan di Sumatera kita siapkan Pelabuhan Panjang. Kita harapkan kepadatan di Merak-Bakauheni bisa terpecah,” paparnya.

Ketiga, yaitu terkait konektivitas udara yang diprediksi akan terjadi kepadatan di sejumlah bandara seperti Bali, Makassar, Surabaya, dan Medan.



“Kami sudah berkoordinasi dengan maskapai untuk menggunakan pesawat berukuran besar (wide body) yang sekali angkut bisa 400 orang dan meningkatkan jam operasional pesawat dari biasanya 12 jam menjadi 18 jam sehingga rotasi pesawat bisa maksimal,” tuturnya. “Kami juga berkoordinasi dengan operator bandara untuk meningkatkan jam operasional bandara,” tambah Menhub.

Upaya lainnya adalah menyiapkan armada transportasi publik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan memasilitasi program mudik gratis untuk menekan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.

(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1318 seconds (0.1#10.140)