Petani Milenial Pasok Hasil Pertanian ke Pasar Induk Sidotopo Surabaya

Sabtu, 18 Februari 2023 - 19:55 WIB
loading...
Petani Milenial Pasok Hasil Pertanian ke Pasar Induk Sidotopo Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berdialog dengan sejumlah pengunjung setelah meresmikan Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS) di Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur. Pasokan pangan khususnya hortikultura didukung oleh petani milenial binaan Polbangtan
A A A
JAKARTA - Para petani milenial dan wirausahawan muda pertanian binaan Kementerian Pertanian (Kementan) di Jawa Timur memasok hasil pertanian ke Pasar Induk Sidotopo Surabaya. Hasil pertanian yang dipasok tersebut terutama berupa produk hortikultura.

Hal itu diungkapkan Direktur Pasar Komoditas Nasional (Paskomnas) Hartono Wignjopranoto pada peresmian Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS) oleh Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, belum lama ini.

Direktur Paskomnas Hartono Wignjopranoto mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan banyak pihak, termasuk menggandeng petani milenial binaan Youth Enterpreneurship and Employment Support Services Programme (YESS) dari Politektik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang.

(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)

“Kami telah koordinasi dengan Polbangtan Malang yang menangani petani milenial di Jatim, untuk diarahkan dalam mengatur pola tanam agar pasokan pangan ke PISS teratur dan terjamin,” kata Hartono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/2/2023).

Hartono mengharapkan kerja sama tersebut bisa menciptakan sistem agribisnis dari hulu hingga ke hilir, sehingga dapat menghasilkan komoditas yang diminati pasar.

Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana mengatakan melalui kerja sama dengan Paskomnas, diharapkan sektor pertanian, khususnya di Jawa Timur ke depan akan lebih maju dan berkembang.

(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)

“Kepercayaan Paskomnas pada Polbangtan Malang didasari pada komitmen bagi regenerasi pelaku pertanian oleh para milenial yang ingin memajukan usahanya,” kata Setya BU yang akrab disapa Uud.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan PISS diharapkan dapat menjadi sentral kulakan bahan pangan masyarakat sehingga dapat mendukung pengendalian inflasi, lantaran pasokan pangan sudah terjamin. “Berarti, nanti seluruh pasar di Surabaya itu ngambilnya (kulakan) ya di pasar induk, sehingga bisa mencegah inflasi,” katanya.

Eri Cahyadi berharap per 1 Maret 2023 seluruh pasar di Surabaya sudah mulai kulakan pangan pokok di PISS. “Saya harap Asisten dan direktur PD Pasar sudah mulai kulaknya di Pasar Induk Sidotopo,” katanya.

Asisten Deputi (Asdep) II Bidang Pengembangan Agribisinis dan Hortikultura, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yuli Sri Wilanti menegaskan bahwa PISS di Surabaya dapat menjadi salah satu percontohan nasional dalam membangun distribusi komoditas hortikultura. “Artinya, kita tahu kebutuhan pasar dan petani menyesuaikan,” katanya.

(Baca juga:Petani Milenial Jamin Keberlanjutan Pertanian Indonesia)

Sementara Project Manager Program YESS Acep Hariri berharap Paskomnas dapat mendukung pembinaan petani milenial Jatim. “Paskomnas menyediakan pasar serta pendampingan pasar. Mudah-mudahan kolaborasi dengan petani milenial bersama para penerima manfaat YESS bisa berjalan dengan baik sehingga ekosistem usaha berjalan lancer,” katanya.

Pengembangan agribisnis bagi petani milenial binaan Kementan melalui Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (DPM/DPA) di Jawa Timur sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa DPM/DPA harus membangun jaringan dan kolaborasi pemasaran dan penjualan.

“Kementan mendorong DPM dan DPA kolaborasi dengan semua pihak yang visi dan misinya sejalan untuk menghadirkan model kemitraan agribisnis terintegrasi dari hulu ke hilir, guna meningkatkan skala ekonomi, pendapatan petani dan meningkatkan produktivitas.

Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa bisnis pertanian wajib berorientasi pasar, terutama untuk makanan pokok pasti kebutuhan tidak pernah berkurang.

“Kebutuhan pangan pokok hal utama dan tidak pernah berkurang. Sudah saatnya agribisnis pertanian berorientasi pada pasar,” katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, saat ini sektor pertanian diharapkan mampu berperan dalam peningkatan perekonomian Indonesia serta menyediakan kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7260 seconds (0.1#10.140)