Kolaborasi Mengolah Limbah Sawit Menjadi Barang Bernilai Tinggi

Selasa, 21 Februari 2023 - 13:31 WIB
loading...
Kolaborasi Mengolah...
Potensi limbah sawit terus dimanfaatkan untuk diolah menjadi barang bernilai tinggi. Foto/YorriFarli/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDPKS ) dan Asosiasi Petani Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) UMKM Bina Industri Koperasi Sejahtera atau Bikopra di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Bikopra digagas oleh Aspekpir Indonesia untuk mengembangkan kewirausahaan di desa-desa penghasil kelapa sawit dengan memanfaatkan potensi limbah dari kelapa sawit menjadi barang bernilai ekonomis tinggi.



Program Bikopra sudah memiliki pilot project di satu desa di Riau dengan memanfaatkan limbah sawit dan menghasilkan pakan ternak sehingga mampu melakukan budi daya ternak sapi. Desa tersebut telah menjadi salah satu andalan untuk memasok kebutuhan daging di wilayah sekitar desa.

Keberhasilan di desa itu menjadi inspirasi bagi Aspekpir untuk dikembangkan ke desa-desa lainnya melalui program Bikopra dan didukung oleh BPDPKS.

Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah mengatakan, dukungan BPDPKS terhadap kegiatan bimbingan teknis UMKM Bikopra merupakan bagian dari program kemitraan sesuai dengan tugas BPDPKS, yakni menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana yang berasal dari pungutan ekspor kelapa sawit Indonesia. Dia menjelaskan kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap devisa negara.

"Tentu kami ingin agar kegiatan kelapa sawit ini bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia sehingga BPDPKS sangat mendukung program Bikopra," kata Helmi, dalam keterangan tertulis, Selasa (21/2/2023).

Diharapkan kegiatan ini tidak selesai hanya di sini, tetapi juga mampu menghasilkan produk sesuai yang diharapkan. Terkait kemitraan program kelapa sawit, BPDPKS berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di Bimtek.

Kolaborasi Mengolah Limbah Sawit Menjadi Barang Bernilai Tinggi


"Tetapi bisa menghasilkan program-program nyata,” tambah Helmi.

Ketua Umum Aspekpir Setiyono mengatakan luas perkebunan kelapa sawit di provinsi Kalimantan Barat mencapai 1,9 juta hektare. Luas perkebunan plasma mencapai 350.000 ha yang berpotensi untuk dimanfaatkan dalam rangka mendukung program Bikopra bagi anggota Aspekpir di Kalimantan Barat. Areal kebun kelapa sawit yang cukup luas di Kalbar akan memberi manfaat besar karena mulai dari buah, daun, lidi, pelepah dan lainnya bisa diolah menjadi industri hulu dan hilir.

“Potensi mengembangkan UMKM sawit di Kalimantan Barat melalui program Bikopra sangat penting mengingat kelapa sawit yang sangat besar di daerah ini, khususnya petani plasma,” jelas Setiyono.

Sementara itu, Ketua Aspekpir Kalbar YS Marjitan mengatakan, gelaran ini bertujuan untuk meningkatkan kemitraan, baik itu antara sesama anggota koperasi maupun dengan pihak perusahaan. Selain itu juga menggerakkan koperasi terutama dalam sektor UMKM.

Dalam gelaran ini Aspekpir menggandeng sedikitnya 80 koperasi yang tersebar di provinsi tersebut. "Ini adalah komitmen kita untuk perkebunan sawit berkelanjutan seperti target pemerintah," ujarnya.

Kepala Dinas Perkebunan Dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat Heronimus Hero mengatakan potensi komoditas kelapa sawit di Kalbar sangat besar sehingga cocok untuk dikembangkan melalui program kemitraan Bikopra yang digagas Aspekpir.



Menurut dia, program integrasi sawit dan ternak sapi di Kalbar sudah maju selangkah. Salah satunya karena Dinas Perkebunan dan Peternakan sudah menjadi satu kesatuan.

"Harapan kita, sawit bisa menjadi sumber kesejahteraan bersama," katanya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0952 seconds (0.1#10.140)